Dampak Kekeringan di Cilacap Tak Separah Tahun Lalu

Dampak Kekeringan di Cilacap Tak Separah Tahun Lalu

CILACAP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyebutkan kemarau pada tahun 2020 ini tidak separah tahun 2019 lalu. Pasalnya, hingga saat ini jumlah bantuan air bersih baru menyalurkan 20 tangki air bersih. Sangat kontras dengan tahun 2019 lalu yang mencapai 1.004 tangki. Berdasarkan prediksi BMKG, kondisi kemarau tahun ini cenderung lebih lembab dibandingkan kondisi rata-ratanya. Setelah tahun lalu terjadi kemarau berkepanjangan akibat El Nino lemah, tahun ini curah hujan cenderung lebih tinggi. "Menurut BMKG ini sudah peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba. Namun tidak menutup kemungkinan jika masih ada wilayah yang terdampak kemarau, hanya saja tidak separah tahun lalu," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara. https://radarbanyumas.co.id/bpbd-cilacap-masyarakat-diminta-waspada-ancaman-longsor-dan-banjir/ Tri mengatakan, adanya perluasan jaringan PDAM Cilacap juga membantu pengurangan krisis air bersih disejumlah wilayah. Meskipun, belum semua wilayah yang rawan kekeringan terjangkau oleh PDAM. "Perluasan jaringan PDAM ini sangat membantu BPBD dalam mengatasi kekeringan. Kalau perluasan jaringan terus dilakukan tentu akan sangat membantu," kata dia. Tri berharap, dampak kekeringan di Cilacap semakin tahun akan semakin berkurang. Saat ini pihaknya masih terus bersiaga jika sewaktu-waktu masih ada wilayah yang membutuhkan bantuan air bersih. Tahun ini BPBD Cilacap mendapatkan bantuan air bersih 900 tangki yang bersumber dari APBD. Dari 54 desa di 17 kecamatan yang rawan kekeringan baru sekitar 12 desa di delapan kecamatan yang terdampak kekeringan. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: