Bayi Meninggal, Warga Keluhkan Penangan Puskesmas Kawunganten di Facebook, Dinkes Cilacap Lakukan Investigasi

Bayi Meninggal, Warga Keluhkan Penangan Puskesmas Kawunganten di Facebook, Dinkes Cilacap Lakukan Investigasi

Akun facebook Listiyo Aji Pamungkas mendadak viral setelah seorang warga Cilacap mencurahkan keluhanannya terhadap pelayanan Puskesmas Kawunganten. CILACAP - Akun facebook Listiyo Aji Pamungkas mendadak viral setelah seorang warga Cilacap mencurahkan keluhanannya terhadap pelayanan Puskesmas Kawunganten. Dalam postingannya, Listiyo mengungkapkan, kakak perempuannya melahirkan di Puskesmas Kawunganten pukul 09.30 pagi, namun saat lahir bayi tersebut tidak menangis dan warna kulit bayi dari dada ke atas berwarna biru. Pihak keluarga menanyakan hal tersebut kepada pegawai puskesmas. Bahkan pihaknya melaporkan sebanyak tiga kali. Namun sayangnya, tidak ada respon dari pihak puskesmas hingga pukul 15.30 WIB. "Jam 4 sore baru ditindaklanjuti, dan dimulut bayi ada ada cairan lendir yang harus disedot tapi tidak ada satupun yang memperhatikan semua pegawai buta dengan candaan di ruangan dan mertua kakakku bersihin itu sendiri," tulis Listiyo dalam postingan di facebook pada Minggu (27/9) kemarin. https://radarbanyumas.co.id/kadinkes-cilacap-24-santri-terkonfirmasi-positif-di-banyumas-ber-ktp-cilacap/ Pihaknya juga menyayangkan sikap dari bidan. Akibat penangan yang tidak tanggap oleh pihak puskesmas, menurutnya menjadi penyebab tidak terselamatkan nyawa bayi malang tersebut. Seharusnya bayi tersebut menjadi kebahagiaan bagi keluarganya. Hingga saat ini, Senin (28/9) postingan tersebut ramai diperbincangkan oleh khalayak diberbagai macam portal baik di facebook, twitter, instagram dan group whatsapp. Saat dimintai keterangan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Giriana Dewi membenarkan hal tersebut, saat ini pihaknya sedang melakukan audit internal. Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa (22/9) lalu. "Benar, sudah ditindak lanjuti. Kemarin investigasi lapangan, hari ini dan besok tim akan pembinaan ke puskesmas," kata Pramesti, Senin (28/9). Dikatakan, pihaknya akan melakukan investigasi sesuai prosedur. Dalam investigasi tersebut tidak hanya meminta keterangan kepada petugas yang saat itu bertugas, namun juga kepada pihak keluarga. "Nanti akan dilakukan pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku. Kita lihat nanti tingkat pelanggarannya setelah investigasi rampung," pungkas Pramesti. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: