Ratusan Tukik di Lepasliarkan ke Pesisir Pantai Cilacap

Ratusan Tukik di Lepasliarkan ke Pesisir Pantai Cilacap

Pelepasan tukik di Pantai Sodong Adipala CILACAP - Sebanyak 133 tukik atau bayi penyu jenis lekang (Lepidochelys olivacea) berjalan perlahan di atas pasir menuju lautan bebas. Para bayi penyu itu berjalan ke arah hempasan gelombang untuk mengembara ke lautan lepas. Sekitar pukul 09.30 pagi, kawanan penggiat konservasi penyu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta stakholder terkait mendatangi tepian pantai dengan membawa tukik-tukik untuk dilepasliarkan. Riuh para pengunjung Pantai Sodong Desa Karang Bolong Kecamatan Adipala turut bersabar melihat tukik-tukik berlenggak-lenggok di atas pasir untuk menuju laut lepas yang akan membesarkan mereka. Bayi penyu tersebut merupakan hasil penangkaran Jumawan, Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap. Mulanya, Jumawan merasa prihatin dengan keberadaan telur-telur penyu yang sering dikonsumsi oleh manusia dan diperjual belikan. https://radarbanyumas.co.id/penyu-belimbing-penyu-terbesar-di-dunia-terancam-punah-satu-hari-dua-bangkai-ditemukan-di-pantai-cilacap/ https://radarbanyumas.co.id/ratusan-tukik-dilepaskan-di-pantai-laguna-kebumen/ "Penangkaran ini awalnya saya rintis sendiri karena prihatin setiap tahun ada pendaratan penyu dan telurnya dikonsumsi oleh manusia. Kemudian saya sosialisasikan ke nelayan nelayan sekitar (Pantai Sodong) untuk menghubungi kami juga menemukan telur tukik," kata Jumawan. Lantaran aksi yang dilakukan, beberapa warga mulai tertarik dan ikut dalam upaya pelestarian penyu tersebut. Hingga akhir tahun 2019 lalu, Jumawan memutuskan untuk membentuk Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja, yang baru ada di Kabupaten Cilacap ini. "Pelepasan tukik ini sebagai wujud konsisten kami untuk bisa melestarikan penyu yang masuk dalam salah satu jenis satwa yang dilindungi. Sedangkan saat ini populasinya sudah hampir punah," jelas Jumawan. Mereka membuat tempat untuk menetaskan telur-telur penyu tersebut yang didesain secara alami. Setelah menunggu selama 45 hari, 133 tukik jenis lekang yang berumur dua minggu ini dilepaskan dan ketika dewasa nanti akan mendarat kembali di tempat yang sama. "Penyu dewasa akan kembali mendarat untuk bertelur di tempat dimana dia dilahirkan," imbuh Jumawan. Sementara itu, Kepala BKSDA Cilacap, Dedy Rusyanto mengatakan, saat ini masyarakat sudah mulai sadar akan keberadaan penyu. Bahkan tak sedikit dari mereka yang juga ikut melestarikan. "Persoalan terbesar adalah mulai banyak sekali kegiatan-kegiatan manusia di pesisisr pantai. Jika tidak dilakukan kegiatan yang mendukung pensetabilan penyu, mulai dari pendaratan, maka akan punah. Kita hanya melestarikan ekosistem saja," kata Dedy. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: