Turunnya Harga Daging Picu Deflasi di Cilacap

Turunnya Harga Daging Picu Deflasi di Cilacap

Pedagang menyiapkan daging ayam untuk berjualan di Cilacap. Rayka/Radar Banyumas CILACAP - Kabupaten Cilacap pada Agustus 2020 mengalami deflasi sebesar 0,09 persen yang dipicu turunnya harga daging ayam ras sebagai penyumbang deflasi tertinggi di daerah setempat. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Cilacap, Toto Desanto mengatakan pada bulan Agustus 2020 Kabupaten Cilacap mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 103,49 persen. "Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,06 persen," kata dia. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, gula pasir dan jeruk. https://radarbanyumas.co.id/inflasi-agustus-diprediksi-015-persen/ Dia menjelaskan, pada bulan Agustus 2020, Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,88 persen. Penyumbang inflasi adalah emas perhiasan, minyak goreng, bawang putih, sabun detergen dan mie. Toto menjelaskan, emas menjadi komoditas tertinggi penyumbang inflasi. Meski sempat melemah beberapa saat, namun harga emas masih terus merangkak hingga akhir Agustus 2020. Pasalnya, emas masih menjadi primadona investasi safe-haven (aset investasi aman) di tengah gejolak situasi dunia yang tidak menentu. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras. Pasalnya saat ini Kabupaten Cilacap sudah mulai era adaptasi baru sehingga kebutuhan pangan di daerah tercukupi, baik dari produksi maupun perdagangan antar-wilayah. "Meskipun daya beli masyarakat dinilai masih cukup rendah karena pandemi Covid-19, namun saat ini stok pangan terpenuhi di pasar," katanya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: