Penyu Belimbing, Penyu Terbesar di Dunia Terancam Punah, Satu Hari Dua Bangkai Ditemukan di Pantai Cilacap

Penyu Belimbing, Penyu Terbesar di Dunia Terancam Punah, Satu Hari Dua Bangkai Ditemukan di Pantai Cilacap

Bangkai penyu di Pantai Cilacap CILACAP - Dua bangkai penyu kembali ditemukan lagi di pesisir Pantai Cilacap. Satu diantaranya, leatherback turtle atau kerap disebut penyu belimbing, salah satu spesies penyu laut terbesar di dunia. Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Jumawan menjelaskan, penemuan bangkai penyu tersebut pada hari Minggu (30/8/2020) kemarin di Pantai Gelempang Pasir Kecamatan Adipala. Kondisi penyu tersebut saat ditemukan sudah membusuk. "Bangkai penyu belimbing ini sudah dua kali ditemukan, di Pantai Jetis Nusawungu dan sekarang di Pantai Gelempang Pasir. Penyu tersebut berukuran panjang 120 cm dan lebar 90 cm. Kondisinya sudah membusuk," jelas Jumawan, Senin (31/8/2020). https://radarbanyumas.co.id/bangkai-penyu-ditemukan-lagi-total-sudah-enam-bangkai-penyu-mendarat-pegiat-konservasi-bksda-cilacap-lakukan-autopsi/ Jumawan menjelaskan, habitat penyu tersebut ada di Maluku dan Papua. Datang ke Cilacap diperkirakan sedang bermigrasi lantaran saat ini adalah musim pendaratan penyu untuk bertelur. Kebiasaan makan mereka yang sering mengonsumsi plastik-plastik di lautan yang disangka ubur-ubur. Selain itu, banyak juga telur-telur penyu yang diburu untuk dikonsumsi manusia. Karena berbagai kondisi tersebut, diperkirakan dari 1000 penetasan hanya akan ada satu penyu belimbing yang dapat bertahan hingga dewasa. "Sungguh prihatin dengan kondisi ini, penyu belimbing hidupnya bisa sampai ribuan tahun bahkan ukurannya bisa sangat besar. Ini jenis satwa langka yang dilindungi dan sekarang keberadaannya sudah mulai memprihatinkan," jelas dia. Dihari yang sama pula, bangkai penyu lekang juga ditemukan di Pantai Teluk Penyu Cilacap. Bangkai tersebut diduga belum lama mati lantaran tubuhnya yang masih segar. Penemuan tersebut merupakan yang ke dua kalinya di Pantai Teluk Penyu Cilacap. "Ada beberapa kemungkinan penyu-penyu tersebut mati. Diantaranya, tertangkap jaring nelayan dan faktor kondisi alam yang tidak bersahabat. Sehingga penyu -penyu tersebut kelelahan akibat gembang besar yang sedang terjadi di Pesisir Selatan Jawa," kata Jumawan. Saat ini, sudah ada penemuan 10 bangkai penyu dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Pihaknya berupaya untuk menyelamatkan kepunahan penyu tersebut dengan cara penangkaran telur penyu dan dilepas liarkan kembali. "Bulan ini kami akan melepas liarkan tukik-tukik. Dan diharapkan mereka bisa kembali ke kampung halamannya. Biasnya penyu-penyu tersebut akan kembali di tempat dimana mereka ditetaskan," pungkas Jumawan. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: