316 Kasus DBD, Empat Meninggal Di Cilacap

316 Kasus DBD, Empat Meninggal Di Cilacap

SEMPROT : Petugas Fogging Melakukan Penyemprotan di Rumah Warga (RAYKA/RADARMAS) CILACAP - Meski tengah menghadapi masa tanggap darurat Covid-19, masyarakat diimbau tidak lengah terhadap potensi penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Angka kasus DBD di Kabupaten Cilacap sepanjang awal Januari hingga akhir Mei ini telah mencapai 316 kasus, Rabu (3/6). Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, dr. Pramesti Griana Dewi mengatakan, untuk sebaran paling banyak, yakni Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Kesugihan. "DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue yang dituarkan melalui gigitan nyamuk aedes aegipty dan aedes albopictus," kata dia. Dia menjelaskan, kasus DBD di Cilacap bersifat fluktuatif cenderung mengikuti musim penghujan. Untuk tahun 2019 tercatat 474 kasus dengan kematian 8 kasus dan tahun ini sampai saat ini, tercatat 316 kasus dengan kematian 4 kasus. Baca Juga: “Saya Malah Panas Banget, Tapi Takut Diisolasi,” Pulang Untuk Berobat, Lolos Karantina, Diketahui Positif Covid Saat musim kemarau nanti, masyarakat harus mewaspadai terhadap ancaman DBD. Kebiasaan menampung air harus diperhatikan, supaya tidak menjadi sarang nyamuk aedes aegipty. Pihaknya terus melakukan upaya penanggulangan bersama instansi terkait, meliputi upaya reventif dengan edukasi pada masyarakat, pembentukan kader juru pemantau jentik untuk mendampingi masyarakat melakukan PSN dengan 3M plus, larvasidasi dan fogging focus. "Kegiatan PSN harus dilaksanakan dengan serentak tiap Minggu, agar hasilnya lebih optimal, karena fogging hanya akan membunuh nyamuk besar sedangkan nyamuk kecil akan terus tumbuh dan berkembang," pungkasnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: