Jalan Protokol Kroya Lengang

Jalan Protokol Kroya Lengang

SEPI : Kondisi ruas jalan protokal di Kroya yang lengang tanpa penjaja takjil dan kendaraan. CILACAP - Memasuki pertengahan Ramadan 1441 H, kondisi jalan utama di Kecamatan Kroya terhitung sepi dari kendaran maupun para penjual takjil. Padahal di ramadhan tahun-tahun sebelumnya, jalan tersebut ramai lalu lalang para pemudik maupun bagi pemburu takjil. Pantauan Radarmas, hanya terlihat beberapa penjaja takjil yang menggelar lapaknya di pinggir jalan. Akibat pendemi Covid-19, perekonomian di sekitar juga ikut terpuruk. Terlebih area tersebut merupakan pusat perekonomian warga Kroya dan sekitarnya. Salah seorang penjual makanan, Amir mengatakan, sejak pandemi tersebut mulai masuk ke Cilacap, dagangan sepi pembeli. Bahkan omzetnya turun hingga 80 persen. "Waktu belum puasa jarang sekali yang beli. Tapi ini puasa lumayan ada yang beli untuk takjil," kata dia. Menurutnya, kondisi jalan di Jalan Ahmad Yani khsusunya juga sepi. Padahal memasuki minggu ke tiga bulan Ramadan, jalan ini sudah sesak, pertokoan dipenuhi pembeli, para pedagang kaki lima juga kebanjiran pesanan. "Semoga pendemi ini cepat berlalu supaya perekonomian masyarakat bisa pulih kembali," imbuhnya. Tak hanya itu, kondisi Pasar Baru Kroya yang merupakan pasar induk di Kabupaten Cilacap juga sepi. Pada Ramadan tahun-tahun lalu, pasar selalu ramai pembeli bahkan para pedagang selalu melebihi stok dari hari-hari biasa. Pedagang buah kolang-kaling, Usman mengaku, setiap bulan Ramadan penjualannya meningkat dari hari biasanya, di bulan Ramadhan dia bisa menjual kolang kaling antara 50 kilogram hingga satu kuintal per harinya. Namun berbeda dengan Ramadan tahun ini. "Sekarang stok seperti hari biasa, paling stok 10 kilogram. Kalau Ramadan lalu dalam satu hari dia mampu menjual 50 kilogram kolang kaling," kata dia. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: