Warga Majenang Meninggal, Warga Takut Mendekat

Warga Majenang Meninggal, Warga Takut Mendekat

EVAKUASI : Petugas medis menggunakan APD lengkap dan membawa jenasah ke RSUD Majenang karena korban meninggal mendadak dan sempat mengeluhkan sesak nafas. (HARYADI NURYADIN/RADARMAS) MAJENANG - Wabah Corona sudah menciptakan rasa takut kepada warga. Apalagi jika ada salah satu kerabat atau tetangga yang meninggal dunia disertai ciri-ciri orang terjangkit Corona. Seperti yang terjadi Senin (27/4) kemarin. Salah satu warga Dusun Kutangsa Desa Bener Kecamatan Majenang, pagi kemarin mati mendadak. Warga berumur 57 berjenis kelamin laki-laki ini sebelumnya mengeluhkan sesak dada dan kerap batuk. "Pagi tidak ada yang berani mendekat. Kecuali satu orang keluarga," ujar Kepala Desa Bener, Ruslan, kemarin. Dia mengatakan, pria ini sebelumnya pernah beberapa kali bepergian ke Bandung karena pekerjaannya sebagai calo bus. Hal ini membuat warga merasa bertambah khawatir. Apalagi pada pekan lalu, korban mengeluhkan sesak nafas. Atas kondisi korban seperti ini, pihak keluarga lalu menghubungi perangkat desa dan dilanjutkan ke Puskesmas Majenang 1. "Tadi ada yang laporan ke perangkat dan ke puskesmas karena warga khawatir," kata Ruslan. Menurutnya, gejala sesak nafas ini sebenarnya pernah dikeluhkan korban beberapa waktu lalu. Bahkan sebelum ada wabah Corona melanda Kabupaten Cilacap. Selain itu korban juga kerap mengalami batuk. "Mungkin karena dia sering kerja malam," ujarnya. Sementara itu, siang kemarin petugas dari Puskesmas bersama medis dari RSUD Majenang dan Satpol PP meluncur ke rumah duka. Petugas dari RSUD Majenang menggenakan Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap, mulai dari penutup kepala hingga kaki. Mereka memutuskan membawa jenasah korban ke RSUD Majenang guna pemeriksaan lebih lanjut. Sampai berita ini diturunkan, belum diperoleh keterangan resmi dari pihak RSUD Majenang. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: