Semua yang Enak, Murah, dan Nyaman di Satu Tempat

Semua yang Enak, Murah, dan Nyaman di Satu Tempat

Tridianto di bagian belakang Kampung Kuliner yang dijadikan salah satu spot selfie pengunjung. Tridianto Launching Kampung Kuliner di Kroya KAMPUNG KULINER - Begitu tempat ini dinamakan sang pemiliknya, Tridianto. Senin (20/4) kemarin, grand opening Kampung Kuliner yang berada di tengah kota Kroya itu dihelat. Kali ini, Tridianto mengusung konsep perpaduan nuansa Jawa dan modern. "Sebelum berbincang yang lain, yang paling penting di Kampung Kuliner kita terapkan standar kesehatan yang tinggi sesuai dengan anjuran pemerintah," ujar Tridianto mengawali. Hal itu memang bukan tanpa bukti. Tridianto menyediakan fasilitas disinfektan chamber dan tempat cuci tangan di gerbang Kampung Kuliner. Setiap pengunjung wajib masuk 'ruang' disinfektan chamber dan cuci tangan terlebih dulu. Mereka juga diukur suhu badannya. Disinfektan chamber, sarana cuci tangan dan pengukur suhu badan yang disediakan Kampung Kuliner agar tetap steril "Di area ini kita pun terapkan pshyical distancing. Semua wajib menjaga jarak. Termasuk memakasi masker tentu saja. Kita mesti saling peduli dan menjaga," kata Tridianto. Nah, tentang Kampung Kuliner yang baru dilaunchingnya itu, Tridianto mengatakan, bangunan Joglo utama di tempat tersebut ialah Dapur Lodeh. Sesuai namanya, menu andalan yang disediakan ialah nasi dengan sayur lodeh. Rasa sayur lodehnya maknyus. Saat dicoba, rasanya itu sayur lodeh ternikmat yang pernah disantap. Gurihnya josss. Ada juga sedikit sensasi rasa pedas yang begitu pas. "Kalau ingin lebih pedas, ya tinggal ditambah sambel uleg yang kami sediakan," kata Tridianto. Sambelnya pun enak. Suasana Dapur Lodeh dimana untuk memasak masih menggunakan tungku. Bahan-bahan di Dapur Lodeh yang selalu segar. Dapur lodeh begitu tradisional. Selain menu makanan rumahan, memasaknya pun dengan menggunakan tungku. Pengunjung seakan diajak bernostalgia ke masa lampau. Dapur tempo doeloe. Ini menjadi sensasi tersendiri. Di Dapur Lodeh, Tridianto pun menyediakan menu ayam goreng, tempe tahu goreng, dan ikan lembutan goreng. "Harganya sangat terjangkau. Dalam setiap usaha kuliner ini, saya selalu mengusung satu hal, semua rasanya enak, harganya terjangkau, dan tempatnya nyaman," kata Tridianto. Suasana Kampung Kuliner saat senja. Bebek Goreng Kaldu dan Foodcourt Di pendopo lainnya, Tridianto menyediakan Bebek Goreng Kaldu Khas Surabaya. Menu yang satu ini, beberapa hari lalu, sudah dilaunching terlebih dahulu oleh Tridianto di Purwokerto. Tepatnya di jalan Gelora Indah, dekat GOR Satria Purwokerto. "Saya ingin agar warga Kroya juga bisa menikmati bebek goreng dengan rasa enak ini tanpa perlu datang ke Purwokerto," kata dia. Bebek Goreng Kaldu Khas Surabaya milik Tridianto memang beda. Ukurannya besar dengan rasa yang nendang betul di lidah. Bebek ini garing di luar tapi begitu empuk ketika digigit. Nikmatnya 'lemak' bebek seakan betah bertahan di lidah. Bebek Goreng itu banyak memakai bumbu rempah yang baik untuk kesehatan. Area makan di Kampung Kuliner yang luas dan nyaman Tridianto mengingatkan pengunjung Bebek Goreng Kaldu Khas Surabaya di Kampung Kuliner untuk tetap jaga jarak. Harga paketan bebek goreng ini Rp 25 ribu. Tapi, selain potongan daging bebek berukuran besar, pengunjung juga sudah mendapatkan nasi, sayur, sambal, dan minuman teh. "Kita sediakan sambal lamongan," ujar Tridianto. Asal tahu saja, makan bebek goreng dan sambal lamongan tersebut, rasanya juara. Selain bebek goreng, di area pendopo itu juga dijadikan foodcourt oleh Tridianto. Ada beberapa tenant di situ. Menunya beragam, mulai dari batagor, bakso, mie goreng, siomay, olahan ayam, dan camilan lain. Tridianto mengaku, dia langsung mengetes rasa setiap menu yang disajikan oleh tiap tenant. "Syarat utamanya ya memang rasanya harus enak," katanya. White Caffe Kampung Kuliner juga didedikasikan Tridianto bagi kalangan muda dan penggemar masakan Western. Di kampung tersebut, Tridianto pun membuka White Caffe. Menu andalannya ialah kopi dengan rasa premium. "Kopi ini usaha kekinian. Para kawula muda bisa ngopi nikmat di sini. Tapi ingat, harus selalu jaga jarak di saat-saat sekarang," katanya. Sama dengan White Caffe yang sudah beroperasi di Purwokerto, di Kampung Kuliner tersebut, Tridianto pun membawa barista yang andal dengan jam terbang tinggi. Biji kopi yang ada pun pilihan. "Rasanya sama persis dengan yang di Purwokerto," kata Tridianto. Di White Caffe Kampung Kuliner, pengunjung bisa memesan aneka camilan dan beberapa menu masakan Western. "Ada spaghetti dan beberapa menu lainnya, seperti kentang goreng, roti, ataupan ca brokoli," imbuhnya. Kampung Kuliner memiliki area yang luas. Ada juga area spot selfie di situ. Secara keseluruhan, Kampung Kuliner memang mengusung nuansa Jawa. Bangunannya dominan berbentuk Joglo. Bangku dan meja pun memakai kayu. Ditambah desain interior yang 'Jawa Banget'. Namun, tetap saja ada sentuhan-sentuhan modern. "Karena Kampung Kuliner ini untuk semua kalangan. Yang muda pas, yang sudah berkeluarga pun pas, yang sudah berumur juga pas. Kampung Kuliner saya desain dan konsep agar nyaman untuk semua kalangan. Dan jangan lupa, semua yang enak, murah, dan nyaman ya ada di Kampung Kuliner ini," katanya. Lebih jauh, Tridianto mengatakan, untuk saat ini, Kampung Kuliner akan mulai beroperasi dari pukul 11.00 hingga pukul 20.00 WIB. Tentunya sesuai standar pemerintah terkait adanya pandemi Covid-19. Kampung Kuliner pun tengah menyiapkan layanan delivery order. (ray/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: