Budidaya Cacing Sutra, Peluang yang Masih Miskin Peminat

Budidaya Cacing Sutra, Peluang yang Masih Miskin Peminat

POTENSI : Pelatihan budaya cacing beberapa waktu lalu. ISTIMEWA CILACAP- Pengembangan budidaya air tawar cukup pesat di Kabupaten Cilacap. Hal tersebut disebabkan tingkat kepercayaan masyarakat dan permintaan ikan air tawar semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan tersebut maka kebutuhan benih makin meningkat, sementara supplai pakan alami berupa cacing sutera yang merupakan pakan utama larva benih lele maupun sidat, belum tersedia secara memadai. Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap terus melakukan berbagai pelatihan khusus bagi pembenih ikan untuk memenuhi ketersediaan secara berkesinambungan. Kepala Seksi Sarana Prasarana Budidaya Dinas Perikanan Cilacap, Rini mengatakan cacing sutera memiliki prospek yang cukup bagus, belum banyak yang tertarik untuk melakukan budidaya cacing sutera. Kendati demikian pihaknya terus mendorong kelompok budidaya untuk melakukan budidaya cacing sendiri. "Cacing banyak dibutuhkan sentra peternak pembenihan ikan. Dan kalau ditekuni sebenarnya cukup potensi. Satu botol cacing isinya setengah saja harganya Rp 10 ribu," kata dia. Menurutnya, baru ada dua kelompok pembenih yang sudah melakukan ternak cacing tersebut. "Kalau pembudidaya kita ada 10 ribu dan 19 kelompok pembudidaya ikan. Namun yang baru mencoba ada baru dua yakni di Kecamatan Adipala," ungkapnya. Sementara itu, salah seorang pembudidaya sidat dari PT Labas Cilacap, Trio mengatakan, pakan utama sidat adalah cacing sutera. Namun pada musim hujan cacing sutera sulit untuk didapatkan. Sehingga dengan adanya budidaya cacing tersebut dapat mengatur kebutuhan pakan tersebut. "Tentunya mendapat fasilitas pelatihan dari dinas sangat senang. Karena sejauh ini cacing sutera tidak banyak, sedangkan kalau musim hujan sulit dicari. Kalau kita budidaya sendiri tentunya tidak akan takut kehabisan karena kita yang mengkontrolnya sendiri," kata dia. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: