Hindari Harga Rusak, Varietas Buah Diset Berbeda

Hindari Harga Rusak, Varietas Buah Diset Berbeda

BUAH NAGA : Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji dalam sebuah kesempatan panen buah naga di Kecamatan Wanareja. HARYADI NURYADIN/RADARMAS WANAREJA - Keberhasilan sejumlah petani di Kecamatan Wanareja dalam menanam berbagai jenis holtikultura, harus ada langkah antisipasi. Tujuannya agar tidak merusak harga ketika terjadi panen raya. Dengan demikian, petani akan tetap menikmati harga bagus setiap kali mereka panen. "Ini sudah kita petakan dan polakan. Caranya tiap desa mengembangkan produk pertanian yang berbeda," ujar Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Wanareja, Surur Hidayat. Menurutnya, selama ini petani kerap kali tergiur ketika ada kelompok atau perorangan yang berhasil mengembangkan pertanian. Mereka lalu meniru begitu saja keberhasilan tersebut, tanpa mempertimbangkan masalah pasca panen. Termasuk penyerapan pasar, baik lokal maupun luar daerah. Akibatnya yang terjadi adalah penumpukan produk saat panen. Hal inilah yang kemudian mendorong harga jatuh atau rusak. "Ini yang harus diatur agar harga tidak rusak justru ketika panen," tambahnya. Dia mencontohkan, Desa Limbangan sejak 7 tahun terakhir ini mengembangkan durian montong. Sementara Desa Majingklak, fokus pada buah naga. Lain halnya dengan Desa Madura yang mulai menanam buah melon serta Tambaksari dengan cabai merah dan hijau. "Sebentar lagi mau panen buah naga," katanya. Dengan pemetaan potensi dan pola pertanian yang sudah diterapkan, dia merasa yakin Kecamatan Wanareja akan menjadi sentra holtikultura. Apalagi buah yang sudah ditanam warga dan kelompok tani, sudah menunjukkan perkembangan yang bagus. "Tujuan akhir tentu petani lebih sejahtera," tandasnya. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: