Densus 88 Tangkap Warga Cilacap
RAYKA DIAH/RADARMAS LOKASI : Rumah warga yang ditangkap oleh Densus 88 di Desa Danasri Lor, kemarin (17/11). CILACAP - Densus 88 menangkap salah satu warga RT 01 RW 05 Dusun Tritih, Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu. Aparat menangkap satu orang warga atas nama Suyono (31), Minggu (17/11) kemarin. Ketua RT 01 RW 05, Mubasir yang juga salah seorang saksi mengatakan, penangkapan dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Dia diminta petugas kepolisian untuk datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Saya dijemput sama petugas untuk ke TKP, karena ada penangkapan. Petugas juga tidak bilang kalau penangkapan apa. Hanya menunjukan surat penangkapan," kata dia. Mubasir mengatakan, dari rumah Suyono diamankan laptop dan Handphone. "Saya ikut penggeledahannya. Hp dan laptop diamankan," ujarnya. Ia menjelaskan, di sekitar lokasi penggrebekan ada sekitar 10 mobil Densus 88 dan mobil inafis. Lebih dari 20 petugas yang berpakaian lengkap di lokasi. Lebih lanjut Mubasir mengakatan, Suyono berprofesi sebagai tukang pijat. Dia tinggal bersama istri, mertua perempuan, serta dua orang anaknya yang masih balita. Suyono dan keluarga merupakan sosok yang baik dan rajin ibadah. Meski demikian, kesehariannya cukup tertutup. "Biasanya kalau ada acara RT-an tidak bisa hadir, mungkin karena ada kesibukan sendiri," ujar Mubasir. Dijelaskan, Suyono mulai tinggal di Dusun Tritih sekitar 2015, saat menikahi KS. Suyono merupakan anak mantu dari Almarhum Syaifudin Zuhri, mantan narapidana teroris kasus penyembunyian Noordin M Top. "Disini Suyono tinggal di rumah mertuanya. Saya tidak tahu dia asli mana," kata Mubasir. Taqin, warga Dusun Tritih mengatakan, pihak kepolisian mensterilkan area penggrebekan. "Saya mau pulang ke rumah kebetulan di dekat rumah Suyono. Tidak saat lewat, karena di sekitar lokasi disterilkan. Tidak boleh ada yang lewat," kata dia. Sementara menurut Tri, warga lainnya, Suyono dan keluarga memiliki kepribadian yang baik. Suyono sering membeli makanan di warung miliknya. "Kemarin dia baru datang ke warung beli jajan. Keseharian mereka baik, sering datang juga ke sini. Cara berpakaian juga wajar-wajar saja. Kalau hari-hari biasa pakai jeans. Istrinya juga baru pakai cadar," terangnya. Sementara itu, Radarmas berusaha mengkonfrimasi keluarga korban. Namun mereka enggan memberikan keterangan. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: