Kerajinan Kampung Bambu Desa Mujur, Kroya Tembus Pasar Eropa
RAYKADIAH/RADARMAS KUALITAS EKSPOR : Para perajin bambu di Kampung Bambu Desa Mujur, Kecamatan Kroya sedang membuat kerajinan yang sudah menembus Pasar Eropa. CILACAP - Bambu tidak hanya bisa diolah menjadi mebeler dan aneka bentuk kerajinan seperti yang selama ini banyak diproduksi sebagian besar perajin. Setelah diproduksi menjadi aneka kerajinan seperti tampah, tempat lampu, tempat tisu dan lainnya. Bahkan kerjainan bambu asal Desa Mujur Kecamatan Kroya ini mampu menembus pasaran ekspor. Pembimbing Perajin Bambu Desa Mujur, Surat mengatakan, saat ini produk peralatan rumah tangga ini, ternyata sudah dipasarkan ke sejumlah provinsi di Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatera hingga hingga Eropa. "Sudah di pasarkan ke Luar Jawa, hingga Belanda. Bahkan beberapa kali sudah ada turis yang khusus datang kesini untuk belajar membuat kerajinan ini," kata dia. Surat menjelaskan, hampir semua warga di Desa Mujur ini membuat kerajinan bambu. Bahkan profesi tersebut sudah turun temurun dari nenek moyang. Selain itu, kawasan tersebut merupakan kawasan yang memiliki potensi bambu cukup besar. "Dalam seminggu, biasanya para perajin mampu membuat 10 sampai 20 buah kerajinan. Harga bervariasi mulai dari Rp 14 ribu per buah," jelasnya. Dikatakan, para perajin bambu masih membutuhkan mesin pengirat dan mesin pembelah bambu untuk hasil yang maksimal. Pasalnya, selama ini para perajin selama ini menggunakan cara manual untuk membelah bambu. "Kita baru dapat bantuan dari Dinas Perdagangan Provinsi satu buah mesin pengirat dan pembelah. Namun senarnya kita masih butuh mesin pengirat yamg bisa menghasilkan iratan tipis," ujarnya. Dia berharap, pemerintah bisa membimbing para perajin untuk meningkatkan kempuan dan wawasan supaya bisa meningkatkan produktivitas perajin. Pasalnya, perhatian dari pemerintah kabupaten masih minim. "Kami berharap, pemerintah bisa membimbing pengrajin untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan kami. Dengan berbagai pelatihan kerajinan sejenis serta inovasi produk dan pemasaran," pungkasnya. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: