Empat Perahu Dihantam Gelombang, Satu Nelayan Cilacap Hilang
ISTIMEWA HANYUT : Kondisi perairan Desa Jetis nampak sepi. Para nelayan hendak mencari korban laka laut. CILACAP - Seorang nelayan asal Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Ando Sutrisno (32) dilaporkan hilang setelah perahu compreng yang ditumpanginya terbalik usai diterjang gelombang tinggi dan cuaca buruk di Perairan Selatan Cilacap, (24/10). Ketua Kelompok Nelayan Jetis, Marimun Mariyogi, mengatakan, empat perahu compreng nelayan Desa Jetis terbalik saat perjalanan pulang dari melaut. Dari empat kapal yang terbalik, hanya satu orang dari kapal yang bernama Boxer, sampai saat ini belum ditemukan. "Yang tenggelam ada empat perahu, satu perahu ada dua orang nelayan. Satu orang sampai saat ini belum diketemukan, sedangkan yang lain beruntung bisa menyelamatkan diri," katanya. Padahal, hasil tangkapan nelayan saat ini sedang bagus, bahkan untuk tangkapan, satu parahu yang terhempas gelombang tersebut mendapat ikan sekitar 7 kwintal. Dia menceritakan, para nelayan tidak menyangka akan terhempas oleh gelombang. Pasalnya, hempasan gelombang tersebut datang secara tiba-tiba. "Dua perahu bisa langsung dievakuasi. Sedangkan dua perahu lainya hanyut ke tengah dan baru bisa dievakuasi dari Pantai Logending, Kebumen," jelasnya. Dia mengimbau agar para nelayan khususnya Jetis untuk lebih waspada dan berhati-hati ketika hendak melaut. Apabila ada yang akan melaut harus menggunakan pelampung. "Padahal yang hilang menggunakan pelampung, tidak tahu kenapa pelampunya terhempas ombak atau terhantam perahu sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Yang pasti nelayan harus lebih waspada," katanya. Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, ketinggian gelombang laut di wilayah perairan Selatan Jateng saat ini mencapai 2,0 sampai 4,0 meter. Sedangkan di Samudera Hindia Selatan Jateng mencapai 3,0 meter hingga 5,0 meter. Dikatakan, gembang tinggi tersebut diprediksi bakal berlangsung hingga satu minggu. Pihaknya menghimbau kepada nelayan untuk waspada lantaran kondisi perairan di Selatan Cilacap dan Jawa Tengah sangat berbahaya bagi kapal yang melintas. "Kecepatan angi maksimum hingga 20 knot. Ini sangat berbahaya bagi kapal yang melintas. Dan waspada bagi wisatawan yang bermain atau mandi di pantai," kata dia. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: