PAD Pariwisata Cilacap Merosot Tajam

PAD Pariwisata Cilacap Merosot Tajam

Salah satu obyek wisata yang ada di Cilacap CILACAP- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cilacap, khususnya di sektor pariwisata terus disorot. Pasalnya, hingga saat ini realisasi PAD di sektor pariwisata tahun ini sementara baru mencapai sekitar 15 persen dari realisasi tahun-tahun sebelumnya. "Kita tetap genjot PAD di sektor pariwisata. Meskipun dimana di tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai Rp 2 miliar lebih, kini hanya sekitar Rp 300 juta. Operasionalnya juga kita pangkas," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma'ruf. Dijelaskan, penurunan realisasi PAD sektor pariwisata tersebut dikarenakan lepasnya tiga objek wisata yang dinilai punya andil besar terhadap PAD. Yakni Benteng Pendem, Teluk Penyu dan Pantai Widarapayung. Tiga objek tersebut saat ini tidak lagi dikelola Pemerintah Kabupaten Cilacap. Meski demikian, Pemkab Cilacap tidak patah semangat untuk merealisasikan target PAD di tahun ini. Dikatakan, Pendapatan Daerah Kabupaten Cilacap tahun ini direncanakan pada Perubahan APBD sebesar Rp 3,28 triliun. Jumlah itu naik Rp 106,63 miliar dibandingkan target Pendapatan Daerah pada APBD Definitif 2019 sebesar Rp 3,18 triliun. "Pemerintah terus berupaya meningkatkan pengelolaan wisata yang menjadi milik pemkab, salah satunya Pemandian Air Panas Cipari," tegas dia. Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Heru Harjanto mengatakan tiga aset wisata yang lepas tersebut, sebelumnya mampu menyumbang sebesar Rp 2,3 miliar untuk PAD pariwisata. Sehingga memang berpengaruh besar terhadap realisasi PAD pariwisata tahun ini. Untuk itu, pihaknya akan melakukan kajian ulang mengenai besaran PAD di tahun 2020 dan mengembangkan potensi wisata lainnya. "Untuk penggantinya, Pemeritah Kabupaten Cilacap akan mengembangkan wisata di wilayah Cipari. Ada potensi wisata yang bisa dimaksimalkan di Cipari selain pemaindan air panasnya, seperti taman bunga. Termasuk Jambusari bekerja sama dengan Dinas Pertanian. Pemerintah juga akan mengembangkan tanah sendiri, kalau semisal tanah milik Perhutani pun kita tidak berhak," kata dia. Sementara itu, berdasarkan data Diasporapar Cilacap Pemandian Air Panas Cipari, Pemkab Cilacap memiliki target sebesar Rp 127 juta. Sejak libur Juni lalu target tersebut sudah terpenuhi sebesar Rp 50 persen. (ray/bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: