Sungai Cibeureum dan Cimeneng Segera Dikeruk
SOSIALISASI : PPK Operasi PSDA II BBWS Citanduy dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Fave Hotel, Selasa (18/6). (NASRULLOH/RADARMAS) 100 Desa Di Cilacap Mendapatkan Bantuan Irigasi CILACAP-Muara Sungai Cibeureum dan Muara Sungai Cimeneng segera dikeruk oleh Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (PSDA) Citanduy, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pelaksana Teknis Operasi PSDA II Citanduy, Giyono mengatakan, pelaksanaan normalisasi sebenarnya sudah dilaksanakan sejak tahun 2016. Itu ditandai dengan peralatan yang datang di lokasi. Tetapi dengan sejumlah kendala yang dihadapi, pada tahun tersebut pihaknya belum bisa melaksanakan pekerjaan ataupun mengoperasikan alat. "Baru tahun 2017 kita telah melaksanakan pengurugan yang lokasinya di Jawa Barat, yaitu di muara Sungai Citanduy," ujar Giyono setelah melakukan Sosialisasi Pengerukan Muara Sungai Cibeureum dan Muara Sungai Cimeneng, di Fave Hotel, Selasa (18/6). Pada tahun anggaran 2019 ini, sesuai anggaran yang turun dari Pemerintah Pusat, bahwa BBWS Citanduy akan mulai pengerukan di Muara Sungai Cibeureum dan Muara Sungai Cimeneng yang berlokasi di wilayah Segara Anakan pada tahun ini. Pekerjaan pengerukan ini dikerjakan murni dengan swakelola. Karena alat sudah diberikan oleh Pemerintah Pusat, dan operator juga sudah disediakan. "Kita tinggal mencari BBM. Kita sudah diberi dana dari pusat. Dan BBM tersebut kita langsung beli dari Pertamina. Ini untuk menjaga kualitas," ujarnya. Ada hal penting menurut dia pengurugan di Sungai Cimeneng. Karena dari Sungai Cimeneng tersebut ada yang mengalir ke anak Sungai Cibeureum. Padahal kondisi Sungai Cimeneng sendiri saat ini kondisinya cukup memprihatinkan. "Artinya itu sudah dangkal sekali. Begitu ada hujan sebentar saja, yang tergenang itu di Dusun Cibeureum. Jadi ada hujan sedikit saja Dusun Cibeureum bisa langsung kebanjiran," imbuhnya. Terkait disposal atau pembuangan hasil galian tersebut, menurut dia sudah bisa diterima oleh masyarakat Desa Ujung Gagak. "Warga sudah rela wilayahnya dibuat untuk buangan galian tersebut," ujarnya. Selain Sosialisasi Pengerukan Muara Sungai Cibeureum dan Muara Sungai Cimeneng, Kemarin, BBWS Citanduy juga melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Pakta Integritas Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahap 1 di kabupaten Cilacap tahun anggaran 2019. Sebagai informasi, Satker Operasi PSDA II BBWS Citanduy mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat sebanyak 100 titik atau 100 desa di Kabupaten Cilacap 2019 ini. "Adapun yang kita tandatangani hari ini adalah sebanyak 48 desa. Yang dilakukan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), dan PPK PSDA II BBWS Citanduy," jelasnya. Setelah penandatanganan yang dihadiri oleh PPK Operasi PSDA II BBWS Citanduy, Agus Tri Wibowo, ST,MT tersebut akan segera diturunkan anggaran setelah P3A memenuhi persyaratan pengambilan termin tahap pertama sebesar 70 persen dari nilai kontrak Rp 195 juta per desa. "70 persen ini diantaranya nanti akan diback up dengan beberapa kegiatan yang diantaranya persiapan dan pembelian bahan dan pelaksanaannya," tandasnya. Baru setelah pekerjaan fisik 70 persen tersebut sudah sampai 50 persen, P3A ini berhak mengambil sisanya atau termin kedua, yang sebanyak 30 persen. "Harapannya pekerjaannnya tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat mutu," tandasnya. (nas/)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: