Rencana Pembangunan Rigid Beton Kesugihan Dipindahkan?

Rencana Pembangunan Rigid Beton Kesugihan Dipindahkan?

SIDAK : Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rukma Setyabudi melakukan sidak aktivitas truk batu bolder pengembangan PLTU Karangkandri yang menyebabkan jalan di empat desa Kecamatan Kesugihan rusak parah. ISTIMEWA CILACAP-Polemik titik awal pembangunan rigid beton empat desa di Kesugihan memasuki babak baru. Masyarakat menduga ada oknum tertentu yang sengaja mengalihkan titik awal pembangunan rigid beton yang dikehendaki masyarakat, yakni dari Tugu Budin Pesanggrahan, bukan dari Patung Bambu Pesanggrahan. Wakil Koordinator Forum Peduli Masyarakat Desa (FPMD) Kecamatan Kesugihan, Tegar Warih Samudra mengungkapkan, sejak awal pihaknya mengikuti proses mengikuti audiensi dengan Komisi C DPRD Kabupaten Cilacap. Juga rapat musyawarah di desa yang dihadiri oleh perwakilan Dinas PUPR Kabupaten Cilacap, hingga inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rukma Setyabudi. Masyarakat empat desa selalu menekankan pembangunan rigid beton adalah fokus pada jalan rusak yang dilalui oleh truk pengangkut batu bolder, mulai dari ruas truk batu bolder masuk Desa Pesanggrahan, yakni Tugu Budin hingga jalan menuju area pertambangan di Desa Ciwuni. "Masyarakat jelas menginginkan pembangunan rigid beton mulai dari Tugu Budin hingga Ciwuni. Itu sudah kami tandai dengan gapura Tugu Budin yang bertuliskan "Cor Beton Harga Mati," jelas Tegar, Minggu (16/6). Dia mengatakan, pada setiap audiensi, baik dengan DPRD maupun dengan DPUPR, atau lainnya tidak pernah membahas ruas jalan Pesanggrahan-Ciwuni atau ruas jalan nomor 361. Tetapi selalu menekankan ruas jalan dilalui oleh truk pengangkut batu bolder yang membuat jalan sepanjang Tugu Budin hingga Desa Ciwuni rusak cukup parah. "Kalau bicara nama ruas jalan, tentu kami tidak ada yang tahu. Itu dinas yang tahu," ujarnya. Usulan kepada DPRD dan PUPR saat itu, semua tercantum dalam dokumen usulan cor beton kepada DPRD Kabupaten Cilacap, Dinas PUPR Kabupaten Cilacap, DPRD Provinsi Jawa Tengah dan Gubernur Jawa Tengah. Usulan pembangunan cor beton adalah sepanjang jalan desa Pesanggrahan hingga Ciwuni, yang dimulai dari Tugu Budin. Sejumlah pertimbangan disampaikan dalam dokumen tersebut, di antaranya pada Jalan Candrayudha, dari Tugu Budin hingga pasar Pesanggrahan, ada dua SMP, yakni SMP Purnama Kesugihan dan SMPN 1 Kesugihan. "Murid-murid SMP yang berasal dari sejumlah desa di Kecamatan kesugihan tersebut, setiap harinya harus melalui Tugu Budin untuk pergi ke sekolahnya," ungkapnya. Dari pengakuan sejumlah sumber yang ditemui FPMD, Tegar menemukan ada indikasi pihak yang memiliki kekuasaan untuk menekan pihak DPUPR supaya pembangunan dimulai dari Patung Bambu. Bukan dari Tugu Budin, seperti yang masyarakat inginkan. "Indikasi itu ada. Ini yang sedang kita minta klarifikasi. Karena itu jelas menghianati perjuangan warga," tegasnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cilacap, Ir A Ristianto MT, menyatakan akan mengecek dokumen-dokumen usulan dari masyarakat, dan mengevaluasi pengawalan usulan dari desa yang dilakukan oleh pihaknya. "Apakah data itu bottom up atau tidak, dari pembahasan di desa waktu itu. Kalau rupanya tidak ada, memang proposal usulannya ke ruas jalan 316," ujar Risti. Ruas Jalan Pesanggrahan dari perempatan pasar melewati Tugu Budin hingga Pasar Kliwon Kesugihan adalah ruas jalan nomor 30. Menurut dia, usulan yang pihaknya ajukan adalah ruas jalan nomor 316. "Cuma saya sedang telusuri kawan-kawan (DPUPR), waktu mbahas awal dulu, masyarakat itu inginnya apa," ungkapnya. (nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: