Bus AKAP Sepi Penumpang
SEPI : Pengguna bus AKAP di terminal tipe A Bangga Mbangun Desa Cilacap pada mudik lebaran 2019, cenderung menurun dibanding lebaran tahun lalu. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP-Jumlah penumpang bus yang berangkat dari terminal tipe A Bangga Mbangun Desa Cilacap mengalami penurunan cukup signifikan pada arus mudik lebaran 2019. Penurunannya bahkan, mencapai 9 persen kalau dibanding tahun Lebaran lalu. Kepala terminal tipe A Bangga Mbangun Desa Cilacap, Priyanto mengatakan, sepinya penumpang angkutan bus, khususnya Antar Kota Antar Provinsi (AKDP) di terminal tersebut disinyalir karena adanya perubahan pola mudik pada tahun ini. Banyak pemudik yang lebih memilih menggunakan kereta api, transportasi gratis, maupun kendaraan pribadi sebagai tranportasi mudik. Hingga akhir Mei lalu, hanya ada 77 bus AKAP yang masuk maupun berangkat dari terminal Cilacap dengan total penumpang sekitarr 400 orang. Sedangkan untuk bus AKDP terdapat 224 unit yang masuk, maupun berangkat dari Cilacap dengan jumlah penumpang 889 orang. Dia menambahkan, harga tiket bus di Terminal Bangga Mbangun Desa Cilacap masih dalam batas normal, dia menambahkan, itu tidak membuat peminat mudik melalui AKAP meningkat atau minimal bertahan di angka yang sama pada tahun lalu. "Tiket bus tidak terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan, tetapi penurunan mencapai 9 persen," imbuhynya, Minggu (9/6). Puncak arus balik yang menggunakan bus menuju Jakarta dan kota besar di Jawa Barat, terjadi sepanjan Sabtu (8/6) dan Minggu (9/6) kemarin. Hal ini sesuai dengan prediksi awal dengan mempertimbangkan waktu libur bersama selama lebaran tahun ini. "Puncak arus balik hari ini (Sabtu) dan besok (Minggu). Ini sesuai prediksi karena Senin (10/6) karyawan sudah mulai masuk kerja," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo, Sabtu lalu. Dia menjelaskan, ada 2.500 lebih penumpang yang berangkat ke Jakarta. Mereka menggunakan berbagai bus dari 8 terminal yang tersebar di wilayah Kabupaten Cilacap. Hingga jika di rata-rata tiap hari ada 300 hingga 400 penumpang yang berangkat. "Jumlah ini belum termasuk penumpang yang naik kereta dari stasiun maupun lewat Bandara Tunggul Wulung. Pagi tadi, kita cek ada dua penerbangan menuju Jakarta," jelasnya. Dia mengatakan, petugas Dinas Perhubuungan memberlakukan pemeriksaan atas seluruh armada bus yang akan berangkat. Mulai dari administrasi, kondisi rem, lampu dan piranti pengamanan lainnya. Demikian juga dengan kondisi kesehatan awak, baik pengemudi maupun kenek. "Semuanya kita periksa agar memberikan jaminan teknis kendaraan dan pengemudi bagi seluruh penumpang,"ungkapnya. Selain tes kesehatan dan uji kendaraan, Dinas Perhubungan bersama Dinas Kesehatan, Polres Cilacap dan Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Cilacap menggelar tes urine bagi seluruh awak bus Tes ini digelar di Terminal Karangpucung. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pengemudi dan awak benar-benar terbebas dari pengaruh narkoba dan bahan adiktif lainnya. "Ini juga bagian dari upaya kita bersama untuk memberikan jaminan keselamatan bagi penumpang yang akan mudik ke Jakarta, sesuai dengan standar Kementerian Perhubungan," ujarnya. Kepala UPT Terminal, Masikhin Jaffar menambahkan, tes kesehatan ini diberlakukan selama arus mudi dan balik. Biasanya mereka memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat. "Berhubung di sini (Terminal Karangpucung, red) ada tes urine, maka pemeriksaan dilakukan di sini. Biasanya pengemudi kita arahkan ke Puskesmas (Karangpucung) dengan membawa surat dari kita," tandansya. (nas/har/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: