Satu Hari, Penukaran Uang Capai Rp 3 M

Satu Hari, Penukaran Uang Capai Rp 3 M

TUKAR UANG : Dengan pengawalan ketat, warga Desa Klaces Kecamatan Kampung Laut menukarkan uang rusak dan lusuh kepada petugas Pengelolaan Uang Rupiah, Rabu (10/4). (NASRULLOH/RADARMAS) Pecahan di Bawah Rp 50 Ribu CILACAP - Menjelang hari H pencoblosan Pemilu 2019, aktivitas penukaran uang pecahan kecil di wilayah Bank Indonesia (BI) Purwokerto mengalami peningkatan. Terutama penukaran uang pecahan di bawah Rp 50 ribu. Kepala BI Purwokerto Agus Chusaini mengatakan, peningkatan penukaran uang pecahan kecil terjadi sejak Senin (8/4). “Peningkatan penukaran uang kecil terpantau salah satunya dari antrean penukaran di Kantor Perwakilan BI Purwokerto. Jika pada hari biasa hanya 2-3 orang yang menukar uang, sekarang antrean meningkat sekitar 10 orang penukar setiap harinya," kata Agus saat melakukan kunjungan ke Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Rabu (10/4). Namun Agus tidak berani memastikan, peningkatan penukaran uang ada hubungannya dengan masa pencoblosan yang bisa digunakan untuk serangan fajar atau tidak. Untuk jumlah peningkatan penukaran uang dan pecahan, Agus mengaku, belum melakukan pendataan secara keseluruhan. Sebab, peningkatan penukaran baru terjadi dalam 3-4 hari terakhir. Sementara pendataan rutin biasanya dilakukan dalam tempo waktu tertentu. “Nanti kalau sudah didata secara detail, jumlah dan pecahannya akan kita sampaikan,” terang dia. Dari data yang dihimpun Radarmas melalui salah seorang Staf Kantor Perwakilan BI Purwokerto menyebutkan, normalnya penukaran uang pecahan kecil melalui kantor BI Purwokerto mencapai Rp 1 miliar setiap harinya. Penukaran meningkat mencapai Rp 3 miliar sehari dalam minggu ini. "Minggu ini iya (meningkat mencapai Rp 3 miliar dalam sehari, red)," kata sumber yang enggan disebutkan namanya. Dia menambahkan, penukar uang pecahan bukan hanya dari eks Karesidenan Banyumas, tetapi juga dari sekitar Banyumas. "Sekitar Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Kebumen," imbuhnya. Dia mengatakan, jumlah tersebut untuk penukaran uang pecahan di Kantor Perwakilan BI Purwokerto. Belum termasuk pelayanan kas keliling yang dilakukan petugas Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) BI Purwokerto. "(Itu) hanya di dalam kantor," ujarnya. Sementara itu Agus menambahkan, BI Purwokerto sebelumnya tidak melayani penukaran uang. BI Purwokerto baru melayani penukaran sejak Januari 2019. "Penukaran uang dimaksudkan untuk menarik uang-uang yang lusuh, dan menggantinya dengan uang yang baru," jelasnya. Seperti kegiatan penukaran uang rusak atau lusuh yang dilakukan BI di Desa Klaces Kecamatan Kampung Laut kemarin (10/4). Kantor Perwakilan BI Purwokerto menyediakan uang sebanyak Rp 164 juta dari berbagai uang pecahan. Selain langsung dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Purwokerto, program penukaran uang juga dilakukan melalui kas keliling. "Sampai Maret 2019, sudah dilakukan kegiatan kas keliling sebanyak 17 kali. Pada sejumlah pasar di Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap," tuturnya. Agus mengimbau kepada seluruh pihak perbankan untuk aktif melakukan penukaran uang, untuk meminimalisir peredaran uang lusuh. Pasalnya di beberapa negara sudah tidak ada uang lusuh yang beredar. "Kita sedang berupaya untuk menarik uang-uang yang lusuh. Salah satunya dengan membuka pelayanan penukaran uang," pungkasnya. (nas/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: