Serpihan Batubara Tercecer di Serayu

Serpihan Batubara Tercecer di Serayu

SERPIHAN : Bukti serpihan batubara yang ditemukan di DAS Serayu Desa Gombolharjo Adipala Minggu (10/3) lalu oleh Jaringan Pemerduli Lingkungan Cilacap. Istimewa CILACAP - Permasalahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu tidak hanya pada kritisnya lahan karena abrasi. Saat kegiatan penanaman bibit pohon di DAS Serayu Desa Gombolharjo Kecamatan Adipala, juga didapati serpihan bongkahan batubara di sana. Koordinator Umum Jaringan Pemerduli Lingkungan (JPL) Cilacap, Bagus Ginanjar meyakini, bila pihak-pihak terkait baik dari penyuplai batubara dan pemakainya menjalankan kegiatan sesuai ketentuan, tidak mungkin banyak batubara yang hanyut dan mengendap di sepanjang sungai sampai ke pesisir muara. "Ketika terjadi kerusakan lingkungan sekecil apapun dan belum ada upaya mengatasinya, maka haram hukumnya," kata dia. Dia menjelaskan, batubara yang hanyut di sungai dipastikan berasal dari PLTU batubara. Ada dua kemungkingaan. Pertama dari PLTU Bunton Adipala dan yang kedua dari PLTU Karangkandri Kesugihan. Tetapi dilihat dari jarak lokasi penemuan serpihan batubara, jarak ke PLTU Karangkandri jauh lebih dekat dari pada PLTU Bunton. "Serpihan bongkahan batu bara yang ditemukan berada di tanah pinggir sungai saat air mengalami surut," ungkap dia. Dia menegaskan, pencemaran di tanah dan air akan berakibat buruk bagi pertanian, ekonomi sekaligus budaya. Dari sisi pertanian, ekonomi dan budaya, terkontaminasinya air sungai dengan zat logam yang terkandung dalam batu bara berkontribusi terhadap gagal panen. Tidak hanya itu akibat pencemaran di sungai dan laut ikan juga berkurang. "Akibatnya ada pergeseran mata pencarian warga sekitar yang awalnya sebagai nelayan," tandas Bagus. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: