Pohon Peneduh Mendesak Dipangkas

Pohon Peneduh Mendesak Dipangkas

RIMBUN : Sejumlah pohon peneduh di wilayah mendesak dipangkas karena sudah terlalu rimbun. HARYADI/RADARMAS MAJENANG - Pohon peneduh di tepi ruas jalan utama di Majenang, sudah seharusnya lebih sering dipangkas. Hal ini berkaca pada peristiwa pohon tumbang yang menimpa mobil yang sedang parkir beberap awaktu lalu. "Lebih mendesak untuk dipangkas. Kalau peremajaan butuh waktu lama sampai pohon tumbuh," ujar Koordinator Petugas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Majenang, Irawan Setiadi. Dia mengatakan, ada sejumlah pohon di tepi jalan protokol yang rawan tumbang l antaran sudah sangat rimbun. Contohnya yang ada di barat dan selatan Masjid Mujahidin atau depan taman makam pahlawan. Pohon di sana sudah terlalu rimbun hingga mudah patah atau bahkan tumbang saat ada hujan disertai angin kencang. Hal serupa juga ditemukan petugas di komplek RSUD Majenang. Beberapa pohon serupa juga ditemukan di sebelah timur dan berada di jalan dr Wahidin. Jalan ini masuk dalam bagian jalur lingkar utara Majenang. "Ini juga harus dipangkas karena terlalu rimbun," kata dia. Pemangkasan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Contohnya pohon peneduh yang ada di komplek Taman Kota Majenang. Meski begitu, belum semuanya dipangkas. Selain itu, pemangkasan di tempat lain harus dilakukan secara bertahap. Penyebabnya karena minimnya petugas dinas yang bekerja khusus untuk kegiatan tersebut. "Personil pemangkasan hanya empat orang. Itupun sebenarnya petugas perawatan taman. Kita kekurangan tenaga," ungkapnya. Selain itu, peralatan pendukung juga masih belum lengkap. Contohnya crane atau kendaraan yang bisa dipakai menjangkau dahan tinggi. Demikian juga dengan dump truck yang harus dipinjam ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH). "Crane pinjam ke PJU (Penerangan Jalan Umum). Dump truck untuk bawa sisa pohon harus pakai punya DLH," kata dia. Namun dia berjanji terus melakukan pemangkasan. Tujuannya untuk mengurangi resiko pohon tumbang atau dahan patah. Sebab hujan disertai angin kencang masih berpeluang akan terjadi dalam sebulan ke depan. "Cuacanya memang seperti itu dan rawan membuat pohon tumbang," tandasnya. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: