Waspadai, Kasus DBD Naik 11 Kali Lipat

Waspadai, Kasus DBD Naik 11 Kali Lipat

FOGGING : Petugas Dinas Kesehatan melakukan fogging di sejumlah wilayah yang terkena kasus DBD. Yudha Iman Primadi/Radarmas CILACAP - Demam Berdarah Dengue (DBD), makin menjadi ancaman serius bagi warga Kabupaten Cilacap. Hingga periode Januari 2019, terjadi peningkatan drastis sampai 11 kali lipat dibandingkan tahun lalu. “Jika selama Januari 2018 hanya tujuh kasus, tahun ini data sampai 30 Januari saja suda mencapai 86 kasus," ujar Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Kuswantoro SKM MKes ketika ditemui Kamis (31/1). Menurut dia, ada peningkatan sampai 10 kali lipat lebih kasus DBD, khususnya untuk daerah pedesaan di Kecamatan Adipala, Kroya dan Binangun. Untuk Kroya yang tinggi di Desa Bajing Kulon, Bajing Wetan dan Buntu. Sedangkan di Kecamatan Binangun meliputi Desa Binangun, Widarapayung Wetan dan Jepara Kulon. Sementara Adipala di Adipala dan Bunton. "Tertinggi Kroya. Data sampai 30 Januari 2019, positif DBD sampai 35 kasus," ungkapnya. Dia menjelaskan, fenomena kasus DBD justru banyak di pedesaan. Hal itu bisa karena perubahan perilaku nyamuk, curah hujan yang tinggi serta mobilitas penduduk yang tinggi. "Vektor nyamuk juga berpengaruh. Di desa, vektornya Aedes albopictus (Stegomyia albopicta) atau nyamuk di luar rumah," jelasnya. Dia menambahkan, pada tahun 2018, total kasus DBD selama satu tahun sebanyak 156 kasus dengan kematian satu orang. Korban merupakan pekerja industri di Lomanis, Cilacap Tengah. "Sepertinya meninggalnya korban di 2018 karena ada penyakit penyerta lainnya. Masuk ke rumah sakit hari keempat pendarahan," pungkasnya. (yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: