Dampak Banjir di Kroya Proses Belajar Mengajar Belum Efektif

Dampak Banjir di Kroya  Proses Belajar Mengajar Belum Efektif

CILACAP- Banjir yang merendam beberapa sekolah di Kroya, Cilacap memang sudah surut. Namun, Jumat (18/1) kemarin, ada sekolah yang masih belum bisa efektif menyelenggarakan proses belajar mengajar. Meskipun air sudah surut, halaman sekolah dan ruang kelas masih belum bisa digunakan lantaran kotor. Seluruh siswa dan guru pun memilih kerja bakti untuk membersihkan sampah yang terbawa banjir itu. "Aktivitas belajar mengajar masih belum efektif, jadi ini kita gunakan untuk bersih-bersih sekolah, termasuk ruang kelas. Sejak belasan tahun lalu, baru kali ini SMPN 4 banjir hingga 60 sentimeter. Bahkan di dalam kelas ketinggian air mencapai 20 sentimer," ungkap Kepala Sekolah SMPN 4 Kroya, Hudi Widyarko. Sementara itu, di SMAN 2 Kroya, aktivitas belajar mengajar sudah mulai diaktifkan kembali. Menurut Kepala Sekolah SMAN 2 Kroya Eko Mujiyono, air mulai surut sejak Jumat pagi. Untuk mengatasi adanya banjir, pihak SMA akan melakukan penanganan dengan membuat klep di saluran air belakang sekolah. "Ini banjirnya karena luapan air Sungai Siwaja," kata dia. Dampak pasca banjir juga dirasakan warga di Dusun Pecangakan dan Dusun Tegalanyar, Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya. Puskesmas II Kroya bersama PKU Muhammadiyah Kroya melakukan pengobatan gratis guna membantu warga yang terserang penyakit pasca banjir. "Sudah ada 46 warga yang berobat ke sini, paling banyak mengalami gatal-galat, tekanan darah tinggi, pusing dan pegal-pegal," katanya. Salah seorang warga Rutinah mengatakan, semenjak banjir datang dia merasakan gatal-gatal dan pusing. Sudah dua hari merasakan gatal-gatal. "Untung saja ada pengobatan gratis jadi kita tidak usah jauh-jauh berobat," ujarnya. (ray/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: