Lokasi Pembangunan Jembatan Gantung Bukan Prioritas

Lokasi Pembangunan Jembatan Gantung Bukan Prioritas

BUKAN PRIORITAS : Lokasi jembatan gantung yang ambruk saat pemasangan dianggap bukan lokasi prioritas yang diinginkan masyarakat setempat. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Jembatan Gantung Kalijambu yang menghubungkan Desa Jeruklegi Kulon dan Wetan, sempat ditolak oleh masyarakat yang tanahnya terdampak pembangunan jembatan. Warga RT 5 RW 4 Dusun Cidungun Desa Jeruklegi Wetan yang merupakan pekerja proyek sekaligus pemilik tanah terdampak, Waris mengatakan, Jembatan Gantung Kalijambu pembangunannya dimulai September 2018. "Penolakan dari masyarakat Desa Jeruklegi Wetan terdampak terjadi awal Oktober," ujarnya ketika ditemui Radarmas, Senin (7/1). Dia menjelaskan, warga Jeruklegi Wetan saat itu menolak dimulainya pembangunan Jembatan Kalijambu di wilayah Jeruklegi Wetan. Karena belum ada kepastian atas tanah miliknya. Menurutnya, luas tanah masyarakat yang terdampak Jembatan Kalijambu di Desa Jeruklegi Wetan sekitar 11,5 ubin dengan enam orang pemilik. "Kesepakatannya akan diganti Rp 5.000.000 per ubin," ungkapnya. Ganti rugi tersebut dibayarkan dua kali. Tahap pertama Rp 25.000.000 dan sisanya pada tahap kedua. Harga Rp 5.000.000 juga tidak langsung disepakati, sehingga pekerjaan di Jeruklegi Wetan tidak bisa dimulai kurang lebih sekitar satu bulan sejak penolakan. "Ganti rugi dibayarkan langsung kepada pemilik tanah," jelasnya. Kesepakatan harga Rp 5.000.000 tidak berjalan mulus. Di pembayaran ganti rugi tahap kedua, karena untuk lahan tidak terhitung masuk proyek, maka proses yang diminta melalui jual beli. Permintaan tersebut ditolak masyarakat dikarenakan seolah-olah mereka dipermainkan. "Dari awal kan sudah komitmen Rp 5.000.000. Dengan harga jual beli turun jadi sekitar Rp 3.000.000," pungkasnya. Pelaksana Jabatan (PJ) Kepala Desa Jeruklegi Wetan, Evy Sulistiawan mengatakan, dirinya kurang begitu mengetahui terkait ganti rugi tanah masyarakat terdampak Jembatan Gantung Kalijambu di desanya. Baginya, yang terpenting tidak ada masyarakatnya yang terluka parah akibat musibah tersebut. "Saya berharap pembangunan Jembatan Gantung Kalijambu dapat dilanjutkan karena bermanfaat bagi masyarakat banyak," ujarnya. Camat Jeruklegi, Rumbarwoto mengatakan, jembatan yang berlokasi di Kali Jambu Dusun Lengkong RT 005 RW 005 Desa Jeruklegi kulon tersebut bukan merupakan usulan masyarakat, tetapi program susulan dari Kementerian PUPR. "Itu tidak diusulkan, tetapi susulan dari bawah, dari dua Kepala Desa, yakni Kades Jeruklegi Kulon dan Jeruklegi Wetan," ucapnya, Senin (7/1). Dia mengatakan, sebenarnya lokasi tersebut bukan prioritas untuk dibangun jembatan penghubung. Ada lokasi lain menurutnya lebih membuntuhkan, yakni lokasi yang berdekatan dengan SMA Jeruklegi 1. Lokasi tersebut menurut dia yang diusulkan di Musrembang Kecamatan Jeruklegi. "Lokasi yang dekat dengan SMA Jeruklegi 1 sebenarnya menjadi akses beberapa desa, mulai dari Brebeg, Jerukelgi Kulon, Jeruklegi Wetan, dan juga Ujungmanik. Apabila itu dibangun warga bisa menghemat jarak sekitar 5 KM," imbuhnya. (yda/nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: