Warga Keluhkan Debu PLTU Bunton

Warga Keluhkan Debu PLTU Bunton

Pembangkit Listrik Tenaga Uap. RAYKA/RADARMAS CILACAP -Warga sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bunton Kecamatan Adipala, mengeluhkan debu batubara yang beterbangan ke kawasan pemukiman mereka. Apalagi warga endengar informasi akan ada perluasan PLTU Bunton. Warga khawatir debu batubara menyimpan potensi bahaya lingkungan dan mengancam kesehatan mereka. Salah seorang warga Dusun Bleberan, Puji, mengaku sering mengalami sesak nafas akibat debu batu bara PLTU Bunton. "Kita takut kalau wilayah PLTU diperluas akan menambah polusi debu dan kebisingan yang terjadi akan semakin besar," ujarnya. Menurut dia, selain polusi, sejumlah sumur warga airnya juga berubah. Rasanya tidak enak akibat terkena debu batubara. "Sebenarnya beberapa waktu lalu ada kabar kalau kita akan digusur. alau seperti ini saya lebih baik digusur cari tempat yang lebih nyaman. Sudah tidak betah karena keadaan di sini. Ini mendingan ada hujan semalam, debu tidak terlalu banyak. Biasanya kalau panas baru disapu satu menit saja sudah kotor lagi," ujar Puji. Warga lainnya, Ani, memilih tetap bertahan dan enggan jika digusur. "Saya tidak mau. Kita yang sudah puluhan tahun tinggal di sini, masa mau mengalami kerugian oleh mereka," ujarnya. Menurutnya, pihak PLTU lambat dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat, dari segi fasilitas kesehatan maupun bantuan-bantuan. "Kalau tidak kita demo, PLTU tidak akan memeberikan pengobatan gratis. Kita di sini setiap hari menghirup debu batubara. Setiap hari debu itu menempel di badan kita. Anak saya beberapa kali terkena sakit saluran pernapasan. Sedangkan bantuan dari pihak PLTU lamban. Bantuan seperti beras saja baru satu kali sejak mereka berdiri," ungkapnya. Dia berharap jika PLTU akan memperluas wilayahnya, ada keadilan untuk masyarakat setempat. "Tolong pikirkan hati kita. Kalau mau ganti, jangan ganti rugi, namun ganti untung. Karena kita sudah rugi banyak. Selain itu kita juga menunggu solusi dari PLTU mengenai paranet untuk mengurangi debu-debu dari abu batu bara," ujarnya. Sekertaris Desa Bunton, Agus Suprapto mengatakan, pihak pemerintah desa belum mendapatkan sosialisasi resmi dari pihak PLTU terkait perluasan wilayah PLTU Bunton. "Belum ada sosialisasi mengenai perluasan wilayah. Biasanya kalau ada perluasan, pihak PLTU akan datang dan meminta ijin," ujarnya. General Manager PLTU Bunton Adipala, Rita Triani ketika dikonfimasi Radarmas mengatakan, pihak PLTU telah melakukan sistem mitigasi abu dengan memasang jaring win tracker. "Sistem pembakaran PLTU bagus, tidak terlihat adanya asap dari cerobong. Kita juga memasang jaring untuk menghilangkan debu. Kita juga melakukan comunity development untuk pemberian makanan gratis dan juga sembako untuk warga. Selain itu juga kita beri pengobatan gratis kepada warga sekitar. Semua abu kita lakukan penyemprotan rutin 6 kali sehari. Semua kita mitigasi sehingga tidak ada abu," ujarnya. (ray/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: