Pemilik Bentor Tolak Ganti Bajaj

Pemilik Bentor Tolak Ganti Bajaj

Para pemilik bentor sedang menunggu penumpang di depan Pasar Kroya. RAYKA/RADARMAS CILACAP-Rencana masuknya bajaj ke wilayah Cilacap Timur, menuai penolakan dari seluruh pemilik jasa becak motor atau bentor di sejumlah daerah di wilayah Cilacap Timur. Pasalnya, harga bajaj terlalu mahal. "Kemarin sudah ada sosialisasi, tapi harganya Rp 50 juta. Kita orang kecil nggak mampu membelinya. Meskipun diangsur, tapi itu masih sangat berat," ujar Salah seorang pemilik jasa bentor, Rusmadi Menurutnya, Dengan DP Rp 10 juta dan cicilan Rp 1 juta per bulan, masih dianggap berat oleh sejumlah pemilik jasa bentor tersebut. Keberatan yang sama diungkapkan Junaedi. Dengan digantinya bentor menjadi bajaj, akan membuat para pemilik jasa bentor menjerit. Bahkan jika bentor benar-benar ditiadakan, dia lebih memilih untuk menjadi kuli panggul di Pasar Kroya. "Saya tidak punya pilihan lain jika bentor benar-benar akan dimusnahkan. Mungkin saya akan memilih menjadi kuli di pasar. Dengan harga yang sangat mahal, kami tidak akan mampu membelinya, bahkan meskipun bayaran tersebut diangsur," ujarnya. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo mengatakan, pihaknya sedang mengkaji tentang rencana perpindahan bentor ke bajaj. "Tidak langsung sekaligus, kita sedang mengkaji lebih dulu. Rencana Januari 2019 paling lambat. Kita kaji kita data, kira-kira berapa bajaj yang ditaruh. Tidak langsung kita ganti semua, pastinya ada sosialisasi dahulu," ujarnya. Tulus juga menilai, bentor tidak memiliki standarisasi kelayakan. Menggunakan bentor malah akan lebih membahayakan keselamatan penumpang. (ray/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: