Tradisi Abid-Abidan Sambut Sedekah Laut

Tradisi Abid-Abidan Sambut Sedekah Laut

Pertunjukan kesenian abid-abidan ikut meriahkan prosesi tasyakuran sedekah laut, Kamis (11/10). NASRULLOH/RADARMAS CILACAP-Delapan kelompok nelayan dan satu kelompk dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) akan mengikuti tasyakuran sedekah laut hari ini, Jumat (12/10). Prosesi sedekah laut dimulai dengan larungan jolen dengan start dari alun-alun Cilacap melalui Brug Menceng menuju Pantai Teluk Penyu. "Pariwisata itu identik dengan sebuah even. Kalau pariwisata tidak ada even ya tidak ada kunjungan wisatawan. Even tasyakuran Sedekah Laut ini merupakan seremonial bagaimana nenek moyang Cilacap mengadakan sedekah laut," jelas Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disporapar) Kabupaten Cilacap, Murniyah Kamis (11/10). Dijelaskannya, sedekah laut merupakan even tahunan yang sudah masuk kalender wisata Provinsi Jawa Tengah. Disporapar sebagai pelaksana wisata menyelenggarakan even sedekah laut ini sebagai bentuk nguri-nguri budaya lokal yang sudah berjalan puluhan tahun. Dari kelompok Nelayan Sentolo Kawat dikabarkan akan ada 600 nelayan yang mengikuti Tasyakuran Sedekah Laut tersebut. Dengan kelompok nelayan lainya dan masyarakat kemungkinan akan ada ribuan orang meramaikan kegiatan tersebut. Prosesi sedekah laut sudah dimulai sejak Kamis (11/10), di antaranya dengan ziarah ke makam Bupati-bupati Cilacap terdahulu, dan pada Kamis malam dimeriahkan oleh abid-abidan dan hadroh. Sementara itu, menjelang prosesi adat budaya sedekah laut yang rutin dilakukan oleh Pemkab dan kelompok nelayan di Cilacap setiap tahun di bulan Sura, muncul banyak baliho yang isinya menggiring masyarakat untuk menghindari sedekah laut. Menurut informasi, ada sekitar 100 banner yang tersebar mulai dari Proliman Desa Tritih Wetan Kecamatan Jeruklegi hingga pesisir pantai. Pantauan Radarmas, tulisan itu menggunakan media banner ukuran 150 x 60 sentimeter. Di Kecamatan Cilacap Selatan, beberapa banner yang terpasang dicabut oleh sekelompok nelayan. "Saya perintahkan ke masing-masing sub kelompok nelayan, untuk mencopot pemasangan banner tersebut," ungkap salah satu Ketua Kelompok Nelayan, Rasino. (nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: