Sawiyem, Puluhan Tahun Tinggali Gubuk Reyot

Sawiyem, Puluhan Tahun Tinggali Gubuk Reyot

REYOT : Meski hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan tinggal di gubuk reyot di tanah milik pemerintah, Sawiyem mampu membiayai pendidikan dua anakanya. Salah satunya bahkan sudah lulus SMA. RAYKA DIAH/RADARMAS Janda Buruh Serabutan Mampu Sekolahkan Dua Anaknya KROYA-Seorang janda berusia 65 tahun, Sawiyem, selama 30 tahun tinggal di gubuk reyot di wilayah Kecamatan Kroya. Keterbatasan ekonomi, membuatnya harus bertahan dari guncangan perekonomian. Gubuk reyot tersebut juga bukan berdiri di tanah miliknya, melainkan tanah milik pemerintah. Namun keterbatasan fisik tak membuatnya patah semangat untuk mencari rezeki. Meskipun harus berjalan pincang, Sawiyem tetap semangat untuk menghidupi kedua anaknya. Meskipun kerja sebagai buruh serabutan, Sawiyem bangga karena anak-anaknya bisa merasakan bangku sekolah. Satu anaknya bisa menamatkan pendidikan SMA. "Kalau bukan saya, siapa lagi yang harus membiayai anak-anak sekolah," ujar Sawiyem sambil mengelap keringatnya. Sawiyem harus tinggal sendiri, lantaran kedua anaknya yang merantau ke luar kota. Gubuk reyot miliknya terletak di pinggiran Kali Tipar Desa Mujur. Terkadang, perasaan takut menghatui pikirannya lantaran banyak binatang buas yang masuk ke dalam gubuk miliknya. "Kalau hujan rumah suka bocor, kadang juga ada ular yang masuk ke dalam rumah," ujarnya. Dengan kekuatan doa dan usaha, ada beberapa uluran tangan baik yang selalu menimpanya. Belum lama ia mendapatkan modal dari seorang dermawan untuk membuat usaha. "Ada orang baik yang mau kasih modal buat usaha, saya buka buat usaha telur asin. Dan lumayan buat menambah penghasilan," kata dia. Meskipun dengan keterbatasan ekonomi yang sangat memprihatinkan, Sawiyem tetap bersyukur, dia percaya bahwa mukjizat Tuhan selalu akan ada buatnya dan anak-anaknya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: