Pembuatan Saluran Induk Irigasi Mangkrak

Pembuatan Saluran Induk Irigasi Mangkrak

MANGKRAK : Tidak ada aktivitas dalam pembuatan saluran irigasi di Desa Penggalang. RAYKA DIAH/RADARMAS. CILACAP-Pemerintah Desa Penggalang Kecamatan Adipala mengeluhkan pembuatan saluran irigasi yang terhenti. Sebab, sekarang ini petani sedang membutuhkan pasokan air karena menjelang musim tanam. “Saluran air yang dikerjakan di Desa Penggalang belum mencapai 50 persen. Namun para pekerja proyek sudah meninggalkan pembuatan saluran tersebut,” ujar Kepala Desa Penggalang, Miswanto Dijelaskannya, para petani yang seharusnya mulai masuk masa tanam, harus terhenti lantaran kapasitas air saluran sudah maksimal. Sementara pembuatan saluran air terbengkalai, baru membuat dasar namun air sudah dibuka, hal ini mengakibatkan pembuatan terhenti. Karena Desa Penggalang hampir memasuki masa tanam. Sedangkan sawah di Desa Penggalang merupakan sawah irigasi teknis. Jika proses pembuatan saluran tidak terselesaikan, maka sawah tersebut harus menjadi sawah tadah hujan. Sedangkan sawah tersebut tidak bisa di airi dengan fasilitas hujan. "Pihak Desa Penggalang telah resmi mengadukan kejadian tersebut kepada pihak yang bersangkutan, namun belum mendapatkan respon yang pasti. Baru survei dari kepala bagian Dinas Pengelolaan Air di Maos. Dia mengakatakan akan menaikkan level. Namun sampai sekarang masih belum ada tindakan," ujarnya. Sementara itu, di bagian depan Desa Penggalang, beberapa drainase tertutup oleh timbunan tanah kedukan saluran irigasi. Dikhawatirkan jika debit air dimaksimalkan, tanggul akan jebol. "Tidak ada penyangga saluran, jadi takutnya nanti jika pintu air dibuka maksimal tanggul akan jebol. Selain itu kedukan tanah mencapai 1,5 meter. Yang lebih ditakutkan lagi, pekerjaan yang mangkarak dan dibiarkan akan berbahaya bagi anak-anak. Karena galian saluran yang dalam dan lebar," ujar Miswanto. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: