Kedelai Mahal, Produsen Tahu Kurangi Ukuran

Kedelai Mahal, Produsen Tahu Kurangi Ukuran

KURANGI UKURAN : Produsen tahu terpaksa mengurangi ukuran tahu lantaran harga kedelai impor yang masih tinggi. RAYKA DIAH/RADARMAS CILACAP - Melonjaknnya harga kedelai impor sebagai dampak dari melebahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika memukul perajin tahu di Kroya. Jurusnya, perajin memilih mengurangi ukuran tahu agar tak rugi. "Saya enggan menggan menaikkan harga. Untuk mengatasi kenaikan harga kedelai, saya kecilkan ukurannya. Harganya tetap Rp 300 per biji," ujar Agus, produsen tahu di Desa Bajing Kulon, Kecamatan Kroya. Dijelaskannya, mengecilkan ukuran tahu harus dilakukan karena sejak akhir bulan lalu harga kedelao naik dari Rp 6.500 per kilogram menjadi Rp 7.800 per kilogram. Dia memilih kedelai impor lantaran untuk tetap terus menjaga kualitas produksi tahu yang sudah puluhan tahun dia jalani. "Kalau biasanya saya sehari menghabiskan dua kwintal kedelai untuk menjadi tahu kini hanya satu kwintal. Karena harga kedelai yang mahal," jelasnya. Rupanya, mengecilkan ukuran tahu lantas menjadi solusi paling jitu mengatasi konsumen. Ternyata dia mengaku mendapat banyak kompalin dari pelanggan lantaran ukuran tahu yang dikecilkan. "Beberapa banyak yang komplain, para pembeli banyak yang mengurangi jumlah pesanan mereka. Mereka minta ukuran tahu tidak diperkecil atau seperti biasanya. Namun itu masih sulit karena jika ukuran sama saja, kita akan merugi," imbuhnya. (ray/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: