Bayi Jumbo Asal Majenang Berpotensi Obesitas

Bayi Jumbo Asal Majenang Berpotensi Obesitas

JUMBO : Bayi jumbo memiliki kecenderungan obesitas saat dewasa. HARYADI/RADARMAS MAJENANG – Kondisi kesehatan bayi jumbo atau giant baby normal normal saja. Hanya jika tidak diawasi secara ketat, dalam pertumbuhannya bayi cenderung mengalami kelebihan berat badan (obesitas). Kondisi kesehatan bayi ini dilansir setelah petugas medis di RSU Duta Mulya melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap bayi dan ibunya. Hasilnya bayi dan ibu tidak ada kelainan. Seperti ganguan pada kadar gula darah yang tinggi. Selain itu, organ tubuh bayi berfungsi normal. Hal ini dilakukan setelah petugas melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes laboratorium. “Ibu dan bayi sehat. Kita sudah tes lab," tegas dr Tatang Mulyana SpOG, Senin (17/9) kemarin. Dokter ahli kandungan di RSU Duta Mulya ini menambahkan potensi obesitas cukup besar. Pertama karena anak pertama pasangan ini lahir dengan bobot 4 kg. Kedua, berat badan ibu selama hamil juga terbilang besar yakni 90 kg. "Anak pertama lahir empat kilo. Ibunya juga besar selama hamil kemarin," kata dia. Karena itulah, dia meminta agar kedua orang tua bayi untuk memantau dan menjaga pola makan. Dengan demikian, perkembangan tubuh anak bisa tetap normal. Caranya dengan menjaga jumlah asupan agar tidak berlebih. Menurutnya, masa potensi obesitas ini cukup besar terutama selepas umur tiga tahun atau masuk kategori bayi bawah lima tahun (balita). Jika tidak dijaga, maka bayi akan mengalami obesitas atau kegemukan. Anak kedua pasangan Anis Murwati dan Asep Harianto. Bayi itu lahir dengan bobot 5,7 kg melalui persalinan normal. Ayah kandung bayi, Asep mengatakan, kondisi anaknya sudah terpantau besar saat di-USG, Agustus lalu. Diketahui berat jani lebih dari 3 kilogram. Perkiraan serupa juga dia terima dari bidan desa yang menduga janin berukuran besar. Hal ini membuat istrinya kerap mengeluhkan capai dan sakit pada bagian kaki. "Mungkin karena berat hingga kaki gampang sakit," kata dia. Bayi jumbo ini terus mengundang perhatian perawat dan penunggu pasien di RSU Duta Mulya. Banyak penunggu pasien yang menanyakan kondisi bayi kepada petugas medis. Siang kemarin, bayi ini sudah dilatih untuk minum ASI dari ibu kandungan. Hanya saja, bayi belum bisa melepas dahaga. ASI biasanya baru keluar 3 hari pasca persalinan. "Sudah mulai latihan menyusui, tapi ASI belum keluar," tambah Anis. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: