Kapal Perintis vs Ombak Samudera Indonesia

Kapal Perintis vs Ombak Samudera Indonesia

BELUM MAKSIMAL : Kapal perintis yang melayani tol laut dari dan menuju Cilacap, ternyata belum maksimal. Kapal sering terkendala saat cuaca ekstrem terjadi di Samudera Indonesia. Istimewa CILACAP - Kapal perintis angkutan laut melalui jalur tol laut khusus pesisir selatan Jawa dinilai belum maksimal. Bermuatan maksimal 4 ribu ton, menjadikan kapal ini terlalu kecil untuk menghadapi besarnya ombak di Samudera Indonesia. "Kalau perintis maksimal muatan hanya tiga ribu sampai empat ribu ton. Dengan kapal yang lebih besar bisa mencapai lima ribu ton. Bahkan jika memungkinkan sampai sepuluh ribu ton sekali jalan," ujar Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap, Wigyo SSos MH kemarin. Dia menjelaskan, melalui peningkatan tipe kapal dengan yang lebih besar selain muatan bisa lebih banyak juga ketika ombak lima sampai enam meter menerjang, kapal menjadi relatif lebih aman dalam memberi pelayanan. Sebab wilayah jalur selatan adalah Samudera Indonesia dengan karakteristik ombak cukup besar, sehingga saat terjadi cuaca ekstrem hal tersebut masih menjadi kendala. "Sesuai arahan menteri dan filosofinya, kami terus meningkatkan keselamatan transportasi melalui bangga membangun bangsa. Kami terus mengkoneksikan spot-spot ekonomi mulai Cilacap, Pacitan, Trenggalek, Banyuwangi dan Celukan Bawang," kata dia. Meski saat ini angkutan laut perintis baru berjalan melayani di tiga titik yaitu Cilacap, Banyuwangi dan Celukan Bawang, muatan yang diangkut sudah cukup maksimal. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: