Madura Tawarkan Agrowisata

Madura Tawarkan Agrowisata

PETIK SENDIRI : Kelompok tani Madu Sakti mengembangkan kebun buah petik sendiri dan akan menggandeng Kebun Mekarsari di Jawa Barat. HARYADI/RADARMAS WANAREJA – Kabupaten Cilacap ini memiliki agrowisata menarik. Pertanian di Desa Madura Kecamatan Wanareja, memiliki kebun buah yang dimanfaatkan untuk agrowisata petik sendiri. Rencananya, agrowisata wisata ini akan menggandeng kebun buah Mekarsari untuk pengembangannya. "Sekarang masih tahap awal. Tapi sudah banyak yang datang untuk petik sendiri. Kita akan terus mengembangkan agrowisata ini agar semakin menarik, " ujar Ketua Kelompok Tani Sari Mukti Desa Madura, Sukadi, Rabu (5/9) kemarin. Kondisi sekarang kebun ini memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 4 hektare yang dikelola 8 orang anggota. Total tanaman belimbing yang sudah ditanam mencapai 900 pohon. Pengunjung rata-rata datang berkelompok, mulai dari siswa TK, SD hingga organisasi wanita. "Yang datang anak sekolah dan rombongan ibu-ibu. Ada yang lokal, banyak juga dari Jawa Barat," ungkapnya. Untuk pengembangannya, pihaknya bakal menggandeng Kebun Buah Mekarsari. Tujuannya agar petani bisa membuat konsep kebun buah, lengkap dengan penataan pohon dan pengelolaannya. Sebab saat ini baru ada belimbing dan jambu biji dengan kualitas nomor satu. "Kita akan kerja sama dengan Mekarsari untuk konsep penataan pohon. Misalnya belimbing di sisi mana, lalu lahan lain di tanami buah jambu atau yang lain," kata dia. Semenetara Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Wanareja, Surur Hidayat mengakui, desa ini memiliki potensi besar untuk dijadikan agrowisata. Pertama karena sudah ada rintisan dari petani. Kedua, wilayah ini sudah dikenal oleh pedagang buah dan warga Jawa Barat. "Buktinya sudah banyak yang datang untuk petik sendiri,"ujarnya. Dia memiliki gambaran untuk pengembangan lebih lanjut seperti membuat kebun bunga di tepi jalan utama yang menghubungkan Jawa Tengah-Jawa Barat. Kebun bunga ini sebagai penanda bagi pengunjung yang ingin datang. Selain itu bisa dimanfaatkan sebagai spot selfie dan dikenai tarif. "Misalnya tiap masuk dikarcis sepuluh ribu. Baru dari sana diarahkan ke kebun buah petik sendiri," tandansya. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: