Mayoritas Kuliner Gunakan Gas Melon

Mayoritas Kuliner Gunakan Gas Melon

Pedagang menukarkan elpiji tabung 3 kilogram dengan tabung besar. Tim Gabungan Lakukan Monitoring CILACAP – Kendati ada tulisan “hanya untuk masyarakat miskin”, sejumlah rumah makan dengan omzet jutaan rupiah per hari, ternyata masih mengandalkan elpiji 3 kilogram. Tragisnya, ada rumah makan yang tidak bisa menukarkan elpiji 3 dengan tabung yang lebih besar karena tabung elpiji yang dipakai merupakan pinjaman dari pangkalan. Fakta ini terungkap ketika tim gabungan yang terdiri dari Hiswana Migas, Pertamina Domestik Gas Rayon 7 dan Pemkab Cilacap melakukan evaluasi dan monitoring distribusi gas elpiji di sejumlah rumah makan dan bisnis katering yang ada di Cilacap, Selasa (4/9) kemarin. Penyisiran di Jalan Katamso, dimulai dengan mendatangi warung soto ayam semarang yang cukup ramai pagi kemarin. Rumah makan beromzet rata-rata Rp 3 jutaan per hari ini masih menggunakan elpiji gas 3 kilogram atau sering juga disebut gas melon. Pengelola rumah makan akhirnya mau menukarkan 2 tabung gas melon kosong dengan satu tabung gas elpiji 5,5 kilogram. Penukaran tabung ini terjadi hampir di setiap warung besar yang didatangi tim, termasuk pedagang bubur di depan rumah sakit. Bubur Priangan yang beromset kisaran Rp 3-5 juta per hari ini menukarkan empat tabung melonnya dengan 2 tabung 5,5 kilogram. Petugas yang mengecek hingga dapur yang ada di belakang warung Soto Pak Sam di Jalan Katamso tidak menemukan penggunaan elpiji 3 kilogram. Warung soto tersebut memilih menggunakan tabung besar karena tidak repot. “Tidak sebentar sebentar mengganti gas. Kami sejak pertama menggunakan elpiji besar,” ujar pemilik warung, Sulastri. Tidak hanya berkutat dengan sejumlah warung di pinggir jalan, tim gabungan ini juga mendatangi sejumlah pengusaha katering. Pemilik catring cukup populer di Jalan Indraloka tidak luput dari sasaran tim. Di rumah catering Bu Neko ini, masih didapati sekitar empat tabung elpiji 3 kilogram, dua diantaranya masih isi dalam kondisi tidak terpasang. Sementara puluhan gas elpiji besar berada di dapur dan digunakan untuk aktivitas serta cadangan. “Untuk memasak kami menggunakan tabung besar semua. Tapi kami memang masih memiliki tabung 3 kilogram. Ini praktis karena ringan untuk dipakai saat untuk membuat makanan tetap hangat saat di hajatan. Tapi kalau aturannya tidak boleh maka saya tukarkan. Saya ngikuti aturan saja,” ujar pengelola catring Bu Neko, Hani Sujati. Tidak hanya menukar, pemilik catering juga membeli tabung 5,5 kilogram karena ternyata menurut pengakuan para pekerjanya, tabung 5,5 kilogram masih mudah untuk digeser di tempat hajatan dan tidak makan tempat. Penemuan yang cukup unik ketika petugas melakukan sidak di warung mie di Jalan Rinjani. Ada warung makan yang memiliki banyak elpiji tiga kilogram, namun tidak mau menukarkan dengan elpiji 5,5 kilogram. Alasannya, tabung yang ada merupakan pinjaman dari pangkalan yang memasoknya. Petugas tidak mendesak untuk menukar, namun menanyakan pangkalannya. “Nanti, ibu akan mendapatkan pinjaman tabung 5,5 kilogram dari pangkalan. Kami yang akan mengkomunikasikannya dengan pangkalan,” ujar Sekretaris Hiswana Migas Banyumas, Indria Widya Waskita kemarin. Dia menjelaskan, tim gabungan ini melakukan monitoring sekaligus untuk memberikan penerangan bahwa gas melon untuk keluarga miskin. Selain itu, tim juga memberikan pengarahan untuk segera beralih ke tabung 5,5 kilogram mumpung sekarang ini sedang digelar promo. “Dua tabung 3 kilogram kosong ditukar dengan 1 tabung 5,5 kilogram isi. Tabung 5,5 kilogram juga sedang promo. Selama promo harganya Rp 270 ribu per tabung. Sedangkan harga normalnya Rp 325 per tabungnya,” jelas dia. Dia mengatakan, , upaya memberikan pengetahuan dan pendekatan ini bakal digelar terus oleh tim agar pebisnis yang sudah memiliki tempat berjualan menetap tidak menggunakan tabung elpiji 3 kilogram. “Hari ini untuk wilayah kota Cilacap. Nanti kita akan menuju ke distrik lainnya agar monitoring sekaligus penggantian tabung ini semakin meluas. Untuk sementara kita persuasif dulu. Karena ternyata respon dari para pengguna elpiji untuk beralih sangat positif. Kita juga akan mengkomunikasikan dengan pangkalan elpiji,” tambahnya. (amu/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: