Anisa Bercita-Cita Jadi Penulis

Anisa Bercita-Cita Jadi Penulis

KOMPAK : Pasangan ibu dan anak ini dinilai kompak untuk saling mendukung cita-cita Anisa. Dukungan Untuk Anisa Mengalir.HARYADI/RADARMAS CILACAP - Dukungan terhadap Anisa Rizkiani Wulandari, mahasiswa difabel di STMIK Komputama, mulai mengalir. Beberapa teman seangkatan unjuk suara dan memberikan semangat. Beberapa di antaranya bahkan mengaku kagum terhadap perjuangan dan tingginya semangat belajar anak pertama pasangan Daswa (44) dan Teti Rohyati ini. "Kagum dan salut," ujar Isnandita, Selasa (3/9) kemarin. Dia mengatakan, dirinya sepanjang kegiatan Orientasi Pengenalan Kompetensi (OPEK) duduk berdampingan dengan Anisa. Beberapa kali keduanya berbincang tentang beberapa hal, termasuk keputusan Anisa untuk masuk perguruan tinggi. "Dengan kuliah dia sudah membuktikan kepada semua orang kalau keterbatasan fisik bukan kendala. Dan dia punya semangat yang luar biasa," ujarnya. Ungkapan salut juga datang dari Maslan. Salah satu staf di STMIK Komputama ini, mengaku tidak kuasa menahan haru. Bahkan dia merasa merinding saat pertama kali mendengar cerita dari Teti tentang semangat juang anaknya untuk tetap sekolah. "Sampai merinding mendengar perjuangan ibu dan anak ini," kata dia. Direktur Genesis, Hizi Firmansyah, mengaku sangat kagum atas perjuangan ibu dan anak meski ada keterbatasan fisik. Dia melihat ada pelajaran yang bisa diambil. Bagi para ibu yang anaknya tumbuh normal, mereka harus tetap mengarahkan agar anak memiliki cita-cita tinggi. "Ibu sebagai guru pertama anak, harus lebih memahami cita cita dan pendidikan anak sangatlah penting," kata dia. Kedua adalah sosok Anisa yang tetap semangat untuk mendapatkan pendidikan. Meskipun dengan kendala fisik, pendidikan ini harus tetap didapatkan. Demikian juga dengan cita-cita Anisa yang tetap ingin maju melalui pendidikan. "Sebagai anak, dia sangat beruntung memiliki ibu yang mau berkorban segalanya. Termasuk paham betul akan hak setiap anak. Dan ibunya juga beruntung punya anak yang tidak kenal putus asa dan punya semangat belajar tinggi," ujarnya. Anisa kepada Radarmas mengaku masih memendam satu keinginan, yakni belajar menjadi penulis. Dengan belajar di perguruan tinggi, dia berharap mampu membuka lebar pengetahuan dan jaringan hingga bisa meraih keinginannya. "Berharap suatu saat tulisan saya bisa diterbitkan," kata dia. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: