Gadis Cilik Pengidap Kanker Otak Asal Cilacap Akhirnya Meninggal

Gadis Cilik Pengidap Kanker Otak Asal Cilacap Akhirnya Meninggal

KENANGAN : Amelia saat pertama kali dibawa ke Puskesmas Patimuan, awal Juli lalu. Amelia akhirnya meninggal dunia setelah terkena kanker otak.(istimewa) PATIMUAN - Amelia (8), warga RT 04 RW 14 Dusun Kalen Pring Desa Patimuan Kecamatan Patimuan, akhirnya tidak mampu melawan ganasnya kanker otak. Anak pasangan putra pasangan Nisman al Mimang dan Lia ini, Rabu (18/7) pagi kemarin menghembuskan nafas terakhirnya. Seluruh tubuhnya sudah tidak mampu lagi memberikan perlawanan. "Pagi tadi (kemarin, red) sekitar jam tiga," ujar Kepala Desa Patimuan, Icuk Sudiarto, kemarin. Dia mengungkapkan, Amelia sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Patimuan. Namun karena kondisinya tidak memungkinan, akhirnya dirujuk ke RS Margono di Purwokerto, awal Juli ini. Di sana, petugas medis berupaya memberikan pengobatan untuk menolong anak tersebut. Namun tim medis akhirnya menyerah dan menyarankan Amelia untuk dibawa pulang. "Dokter memvonis seluruh organ sudah tidak berfungsi," ujar melalui sambungan telepon. Kedua orang tuanya lalu membawa Amelia ke Patimuan. Amelia dirawat selama selama sepekan. Sejak pekan kedua Juli ini, dia hanya tergeletak tak berdaya di tempat tidur. Kondisinya pun kian memburuk karena nyaris tidak ada asupan makanan ataupun minuman. Kondisi buruk terlihat dari berat badannya yang hanya 11 kilogram. Dari luar, tubuhnya juga sangat kurus. "Berat badannya hanya sebelas kilo," kata dia. Seperti diberitakan Radarmas sebelumnya, Amelia didiagnosa mengidap kanker otak sejak 2015 lalu. Vonis pertama dikeluarkan tim medis di RS Hasan Sadikin Bandung. Keluarga tidak mampu ini kemudian tidak bisa melakukan apa-apa. Hingga Amelia gagal dioperasi karena keterbatasan biaya. Sejak itu, keluarga hanya bisa membawanya berobat sesekali saja. Lamba laun, harta keluarga ini terkuras habis hingga tidak punya apapun. Bahkan mereka tinggal di rumah kerabat di Desa Patimuan. Kondisi Amelia sempat membaik kala pertama kali dibawa ke Puskesmas Patimuan, akhir Juni lalu. Petugas berupaya memberikan asupan melalui infus. Terlihat bibirnya mulai memerah. Jauh berbeda sebelum dibawa dimana bibir dan muka nampak sangat pucat. Berbagai upaya kemudian dilakukan untuk menyelamatkannya. Perhatian juga datang dari berbagai kalangan, termasuk pejabat di Cilacap. Hingga akhirnya dia dirujuk ke Margono guna perawatan lebih lanjut. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: