Material Sisa Penggusuran di Jalan Kalimantan Cilacap Dicuri

Material Sisa Penggusuran di Jalan Kalimantan Cilacap Dicuri

Ekesekusi Lanjutan Berjalan Lancar CILACAP - Eksekusi lanjutan terhadap 1 bangunan liar di Jalan Kalimantan, Selasa (3/7) berjalan lancar. Namun beberapa warga sempat melapor kepada ketua RT setempat, ada material sisa pembongkaran yang hilang. Bahkan dari pantauan Radarmas sejak pukul 08.00 WIB, petugas gabungan yang turun lebih lengkap mulai dari Satpol PP, TNI, Kepolisian, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR). DIEKSEKUSI : Bangunan liar terakhir milik Sunarti dieksekusi, Selasa (3/7).Yudha Iman Primadi/radarmas Juga Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), UPT Pemadam Kebakaran dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) hadir di lokasi. Ketua RT 08 RW 10 Tegal Kamulyan, Rajiono mengatakan, tidak ada masalah berarti yang dialami warga selama proses pembongkaran selain adanya laporan dari warga ada material yang hilang dicuri oleh oknum tidak bertanggung jawab. "Macam-macam seperti kusen dan lain-lain," ujarnya ketika ditemui Radarmas. Mendengar keluhan warganya, Rajiono yang sudah melakukan pembongkaran mulai pertengahan puasa, turut mengawasi pembongkaran. Terutama untuk bangunan-bangunan dibagian depan. Dirinya memergoki seseorang dengan gerobak dan membawa linggis seperti akan mencuri. "Dia pergi setelah saya nasehati baik-baik kalau barang-barang tersebut masih ada yang punya," ungkapnya. Salah satu warga yang memilih tidak membongkar rumahnya, Subroto mengungkapkan, dirinya menempati bangunan di Jalan Kalimantan untuk menyelesaikan pekerjaannya di Cilacap. Pasca pembongkaran, dia akan kembali ke Kroya. "Sebenarnya bangunannya sudah kurang layak huni," ujarnya. Kasi Opsdal Satpol PP Cilacap, Rokhwanto mengatakan, waktu perpanjangan satu hari yang diberikan kepada pemilik bangunan pada dasarnya digunakan untuk memberi penjelasan, sekaligus pengertian kepada anak dan cucunya bahwa rumah keluarga yang telah ditempati mereka belasan tahun lamanya akan dibongkar. "Saya rasa manusiawi. Bagaimana kalau kita ada di posisi seperti itu," pungkasnya ketika ditemui di lokasi Selasa (3/7). (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: