Desa Bantar Kecamatan Wanareja Dikepung Gizi Buruk

Desa Bantar Kecamatan Wanareja Dikepung Gizi Buruk

Ada Sembilan Kasus WANAREJA - Kasus gizi buruk di Desa Bantar Kecamatan Wanareja, tidak hanya dialami oleh kakak beradik, Melia Dwi Lestari (4) dan Novita Tri Maharani (2). Masih ada sejumlah kasus lainnya dan menimpa bayi dibawah lima tahun (balita). Hasil penelusuran Radarmas, gizi buruk juga menimpa Saqila (2,4). Anak perempuan pasangan Yana Suryana (36) dan Riswanti (34) itu bobotnya hanya 6,5. Keluarga ini tinggal di Dusun Sokawera RT 01 RW 13 Desa Bantar. GIZI BURUK : Kasus gizi buruk dialami sembian balita di Desa Bantar Kecamatan Wanareja, salah satunya balita bernama Saqila.HARYADI/RADARMAS "Berat badan sejak Maret turun terus," ujar Riswanti. Dia mengatakan, anaknya sempat mengalami flek di paru-paru. Gangguan ini dialami saat anaknya mulai berumur 1 tahun. Namun sudah dinyatakan bersih dan bebas dari pengobatan sejak Januari. "Januari sudah bersih dan pengobatan berhenti," ungkapnya. Menurut dia, anaknya kini tidak ada masalah lain. Saqila selalu mau menyantap makanan yang diberikan, mulai dari sayuran, daging, telor dan menu lainnya. Hanya saja berat badannya tidak naik. Dia menduga karena ada faktor keturunan. Dulu dirinya tergolong lebih kecil dibandingkan teman seumuran. Termasuk tinggi badan terbilang dibawah rata-rata. "Saat kecil saya juga dulu seperti itu. Kuruslah," jelasnya. Kepala Desa Bantar, Zakaria Anshori mengatakan, kasus gizi buruk masih menjadi masalah utama di sana. Tahun ini ada 9 kasus gizi buruk yang harus ditangani bersama. Pihaknya menugaskan kader posyandu dan PKK untuk membantu bidan desa. "Tahun ini ada sembilan kasus gizi buruk," kata dia. Faktor tingginya kasus gizi buruk, menurut dia karena kemiskinan. Mayoritas keluarga penderita gizi buruk tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi anak mereka. Orang tua Saqila hanya bekerja sebagai pedagang jajanan keliling. "Pertama karena faktor kemiskinan. Ini yang mendorong mereka kurang paham akan pola asuh anak. Misalnya mengatur jarak kelahiran," jelasnya. Bidan desa, Afri Julianingsih menambahkan, pihaknya terus memantau kondisi Saqila. Pasalnya anak ini sudah masuk kategori gizi buruk dan disertai penyakit penyerta. Selain itu, berat badannya terus mengalami penurunan sejak Maret lalu. "Dua bulan berturut-turut berat badan turun, harus diwaspadi," tandasnya. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: