Hujan "Salah Mangsa" Masih Turun di Wilayah Cilacap

Hujan

MAJENANG - Hujan dengan intensitas rendah hingga sedang, diperkirakan masih akan terjadi sampai dengan awal musim kemarau nanti. Faktornya karena tingginya penguapan akibat terpaan sinar matahari. Hujan ini sangat bersifat lokal. Prakirawan di Stasiun Meteorologi Cilacap, Rendy Kurniawan mengatakan, hujan sering turun pada sore hingga malam hari. Sementara pemanasan pada siang hari memunculkan kondensasi hingga terbentuk awan. SALAH MANGSA : Hujan sore hingga malam hari masih bisa turun meski sudah mendekati kemarau. KOndisi itu sering mengejutkan para pengendara sepeda motor yang sedang dalam perjalanan.HARYADI/RADARMAS "Hujan bisa terjadi pada sore atau malam hari," ujarnya Jumat (18/5) kemarin. Menurut dia, kemungkinan hujan ini juga dikarenakan atmosfere yang masih tergolong basah. Artinya, kandungan air di atas permukaan bumi masih mendukung munculnya awan gelap. Potensi hujan makin tinggi terutama di daerah tinggi. "Amtosfer masih basah," kata dia. Hal ini, menurut dia juga salah satu faktor pemicu tingginya suhu udara. Meskipun saat ini sudah mendekati musim kemarau. Pada musim ini biasanya cuaca cenderung lebih sejuk atau dingin. Demikian juga dengan kemunculan kabut pada pagi hari. "Ini menurut saya dikarenakan kelembaban udara yang masih cukup tinggi," kata dia. Saat ini, angin dari benua Australia sudah mulai bergerak. Hal ini memperkuat dugaan kalau musim kemarau makin dekat. Angin yang bertiup dari belahan bumi selatan, Australia, cenderung lebih kencang. Hal ini jika dibandingkan dengan angin dari belahan bumi utara (Asia). Kecepatan angin di atas wilayah Samudera Hindia dan hingga di atas pesisir pantai selatan Jawa Tengah sekitar 15 - 30 knot. KOndisi ini terjadi pada ketinggian lapisan 3000 kaki. Sementara di ketinggian 10 ribu meter, kecepatan angin berkisar 15 - 25 knot. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: