Lelang Pengerukan Kaliyasa Mundur

Lelang Pengerukan Kaliyasa Mundur

Pengosongan Lahan Ikut Mundur CILACAP - Jadwal lelang pengerukan Kaliyasa mundur. Mundurnya jadwal lelang ini dipastikan berpengaruh pada jadwal pengosongan lahan yang dihuni warga sempadan Kaliyasa. Padahal di jadwal awal, pengosongan saat sosialisasi, surat peringatan 1 direncanakan sudah berlaku 7 sampai 14 Mei mendatang. Kepala Bidang Sungai dan Pantai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap, Imam Jauhari ST mengatakan, progress pembangunan prasarana pengendali banjir Kaliyasa, saat ini Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWSO) sedang menerjunkan tim konsultan untuk melakukan berbagai kajian teknis salah satu sondir. DANGKAL : Meski kondisinya terlihat bagus jika dilihat dari Jembatan Kaliyasa III, namun sebenarnya Kaliyasa sudah mengalami pendangkalan cukup parah.YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS Dia berharap dengan cepat selesainya kajian teknis pada akhir April lelang sudah bisa mulai dilaksanakan. "Tahapannya melihat sikon terkini," katanya ketika ditemui Radarmas, Senin (23/4). Dia menjelaskan langkah yang telah diambil oleh pemerintah daerah, pihaknya sudah menyusun surat kepada warga masyarakat yang berada di sempadan Kaliyasa terkait penyiapan lahan. Menurutnya, batas waktu pengosongan pada saat sosialisasi awal April lalu, merupakan jadwaltentative. "Jadi bisa berubah. Maju tidak bisa mundur bisa," jelas dia. Menurut Imam, karena pihaknya mengikuti progress yang dikerjakan BBWSO, adanya sinkronisasi persiapan teknis maupun lokasi menjadi hal yang sangat penting. Sehingga pelaksanaan bisa dimulai sesuai dengan tahapan yang ada. "Misal kalau lelang akhir April, Surat Perintah Kerja (SPK) plus minusnya 1,5 bulan," ungkapnya. Dia mengakui, jadwal pengosongan bisa ikut mundur. Hanya untuk waktu pasti pengosongan belum bisa ditentukan saat ini. "Tidak bisa saklek. Kembali melihat sikon," ungkap dia. Dia menegaskan, meskipun akan memakai tanahnya sendiri, Pemkab Cilacap akan tetap memikirkan cara meminimalisir dampak sosial yang timbul bagi warga sempadan Kaliyasa yang harus pindah. "Jadi sebisa mungkin tidak ada jeda lama. Setelah dikosongkan, pekerjaan dimulai," pungkas Imam. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: