Giant Baby 5,8 Kg Lahir di Majenang

Giant Baby 5,8 Kg Lahir di Majenang

CILACAP- Terkejut tapi gembira. Begitu yang dirasa pasangan Suryati (31) dan Suyatno (38). Pasutri dari Desa Kutasari Kecamatan Cipari, Cilacap itu kini menjadi pusat perhatian. Suryati melahirkan bayi perempuan yang termasuk jumbo (giant baby). Berat buah hati mereka mencapai 5,8 kg. Kelahiran anak ketiga pasangan tersebut melalui operasi cesar di RSU Duta Mulya Majenang, Minggu (25/3) malam kemarin. Bayi lahir pukul 21.00. "Berat bayi lima koma delapan dengan panjang lima puluh dua cm," ujar Komisaris RSU Duta Mulya, dr Tatang Mulyana SPOG, Senin (26/3). Keputusan persalinan melalui pembedahan diambil setelah petugas medis melakukan pemeriksaan. Diketahui posisi bayi melintang atau sungsang. Selain itu, Suryati juga mengalami gejala tekanan darah tinggi. "Kita juga curiga ukuran bayi besar setelah dilakukan USG," kata Tatang. Dia mengatakan, bayi dan ibunya dalam keadaan sehat pasca operasi tersebut. Bahkan bayi sudah ditempatkan dalam satu ruang bersama sang ibu. Pihak rumah sakit terlebih dulu memastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi tersebut. Langkah yang diambil antara lain memeriksa kadar gula darah secara berkala. Tujuannya untuk memastikan keduanya tidak mengalami gangguan pada sistim pencernaan. "Ada pemeriksaan berkala, terutama kadar gula," kata dr Tatang. Dia mengatakan, bayi tersebut masuk kategori jumbo. Normalnya, bayi lahir dengan bobot antara 2,5 hingga 4,2 kg. Sementara bayi di Indonesia rata-rata 3,5 kg. " Ini termasuk giant baby karena diatas lima," katanya. Dr Tatang menjelaskan, giant baby biasanya lahir karena ibunya mengalami diabetes melitus atau kadar gula tinggi. Faktor lainnya adalah genetik. Tatang memprediksi faktor genetik lebih dominan karena kadar gula ibu dan bayi itu normal. "Sejauh ini kadar gula normal. Mudah-mudahan karena faktor genetik," kata dia. Dugaan ini diperkuat dengan riwayat kelahiran anak pertama dan kedua. Anak pertama bernama Rido Auri Riansyah (10) lahir dengan berat 3,4. Namun anak kedua, Alfiano Riansyah (5) lebih berat saat lahir dan mencapai 4,5. Keduanya lahir melaui persalinan normal. Siang kemarin, Suryati masih di infus dan belum banyak melakukan aktifitas. Air susu juga belum keluar. Namun jika tidak ada masalah, dia sudah boleh pulang 2 hari pasca operasi. Sulit Cari Baju Suryati dan Suyatno agak dibuat kelimpungan setelah anak ketiganya lahir. Suyatno harus mendatangi beberapa toko perlengkapan bayi untuk mencari popok dan baju berukuran besar. "Kesulitan cari popok. Baju juga harus untuk ukuran anak usia dua bulan," kata Suyatno, kemarin. Dia mengatakan, baju dan perlengkapan bayi lainnya sudah dipersiapkan. Namun ukurannya terlalu kecil bagi anak tersebut. Dia mencontohkan saat mengenakan baju untuk anak perempuannya itu. "Lengan tidak masuk," kata dia. Untuk saat ini, dirinya belum mempersiapkan nama. Soal nama, baru akan dicari setelah seminggu. Bersamaan dengan keringnya tali pusar bayi. Suyatno berencana menggelar doa bersama sesuai adat di tempat kelahirannya. "Nama belum terpikirkan. Tapi akan saya serahkan ke istri karena perempuan. Anak pertama dan kedua saya yang ngasih," terangnya. Suyatno tidak menyangka kalau anaknya lahir berbobot 5,8. Selama proses kehamilan, tidak ada kejanggalan pada istrinya. Termasuk pola makan yang relatif normal. "Semuanya wajar," tandasnya. (har/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: