Bawang Putih Pemicu Inflasi Terbesar di Cilacap
CILACAP - Cabai boleh mahal. Akan tetapi, komoditas pemicu inflasi di Cilacap untuk Februari 2018, justru datang dari bawang putih. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap, Toto Desanto mengatakan, pada bulan Februari 2018 di Kota Cilacap inflasi sebesar 0,38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 135,73. Inflasi ini lebih rendah dibandingkan Januari yang mencapai 1,33 persen. STABIL : Harga bawang putih di Pasar Sidodadi, Rabu (7/3) cenderung stabil dan sudah mengalami penurunan.Yudha Iman Primadi/Radarmas "Bawang putih penyumbang inflasi paling besar," ujarnya melalui Kepala Seksi Statistik Distribusi, Suseno Ariadhy. Dia menjelaskan, selain bawang putih dengan sumbangan inflasi 0,1739 persen, komoditas penyumbang inflasi terbesar kedua dan ketiga yaitu rokok kretek filter dengan 0,1369 persen serta batu bata 0,0805 persen. "Di bawahnya baru bawang merah dan cabai rawit," jelas dia. Dari pantauan Radarmas, Rabu (7/3) harga bawang putih di Pasar Sidodadi Cilacap bawang putih jenis apel sejak beberapa hari yang lalu sudah mengalami penurunan dari Rp 24 ribu menjadi Rp 22 ribu. Sementara untuk bawang putih kating dari Rp 35 ribu turun menjadi Rp 34 ribu. Kepala Pasar Sidodadi, Sadimun mengatakan, saat ini harga bawang putih relatif stabil. Malah sejak kemarin cenderung turun. "Untuk harga beras sudah stabil," jelasnya ketika ditemui Radarmas, Rabu (7/3). Untuk cabai rawit harganya cenderung naik karena pengaruh musim. Cabai rawit, cabai merah besar maupun cabai keriting semuanya sangat tergantung musim. Jika musim kemarau biasanya tidak ada kebanjiran. "Sekarang kadang-kadang mau panen banjir," pungkas Sadimun. (yda/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: