Mobil Anggota DPRD Cilacap Tertimpa Longsor

Mobil Anggota DPRD Cilacap Tertimpa Longsor

DAYEUHLUHUR-Mobil pribadi milik anggota DPRD Cilacap, Yayan Rustyawan Effendi, Kamis (15/2) petang lalu terimpa longsor. Peristiwa yang menimpa anggota DPRD Fraksi Golkar DPRD Cilacpa itu terjadi di Desa Bingkeng Kecamatan Dayeuhluhur. Saat kejadian, mobil diparkir di depan talud SD 02 Bingkeng. Sementara pemiliknya menghadiri undangan warga yang tengah mengelar hajatan. "Sekitar jam empat sore, talud ambruk dan kena mobil haji Yayan," ujar Kepala Desa Bingkeng, Wartono, Jumat (16/2) kemarin. Dia mengatakan, mobil ini menglamai kerusakan karena terdorong tanah longsor. Namun mobil Toyota Fortuner warna putih ini masih bisa berjalan setelah dievakuasi warga bersama aparat terkait. Proses evakuasi mobil dan pembersihan material longsor berlangsung hingga sekitar pukul 17.30. "Mobil rusak tapi bisa jalan. Itupun setelah dievakuasi warga, petugas dan relawan sampai jam setengah enam sore," kata dia. Wartono menambahkan, akibat kejadian tersebut, jalan sempat tertutup dan tidak bisa dilalui kendaraan dari kedua arah. Lokasi longsor yang berada di ruas jalan Dayuehluhur-Bolang ini tertutup tanah longsor sepanjang 15 M lebih. Pagi kemarin, warga bersama aparat gabungan kembali melakukan kerja bakti dengan menggunakan alat seadanya. Pekerjaan berhenti menjelang sholat jumat dan sudah bisa dilalui kendaraan roda 4. Kegiatan serupa akan dilanjutkan hari ini. "Besok kerja bakti lagi," jelasnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sementara kerugian akibat talud ambruk masih dalam penghitungan petugas. Talud tersebut baru berumur 1 tahun. Penyebabnya karena hujan deras sepanjang Kamis kemarin. "Penyebab karena hujan deras. Kerugian belum diketahui," tandasnya. Yayan Rustyawan Effendi kepada Radarmas memastikan dirinya selamat dari kejadian tersebut. Namun mobil pribadinya mengalami kerusakan pada bagian bemper dan pintu kanan depan. Saat kejadian dirinya tengah berada di rumah warga, sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian. "Saya lagi kondangan, sekitar satu kilometer dari SD (02 Bingkeng),"jelasnya. Dia mengatakan, talud itu ambruk karena masalah teknis pembangunan dan kurang kuat. Hal ini terlihat dari usia talud yang baru 1 tahun digarap namun tidak kuat saat ada hujan deras. "Kemungkinan ambruk karena masalah tekhnis," tandasnya. (har/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: