Seorang Balita di Majenang Umur Tiga Tahun, Bobot 8,9 Kilogram

Seorang Balita di Majenang Umur Tiga Tahun, Bobot 8,9 Kilogram

MAJENANG - Kasus balita dengan gejala terkena gizi buruk, muncul di Kecamatan Majenang. Penderitanya adalah Assyauqi Zoelfa (3), anak dari pasangna Kholidin dan Susi Mugirahayu, warga Dusun Lebaksari RT 02 RW 01 Desa Singdangsari Kecamatan Majenang. Saat ini, anak tersebut hanya memiliki berat 8,9 Kilogram (kg). Kondisinya sekarang ini bertambah lemah setelah sempat terkena disentri dan harus dilarikan ke salah satu rumah sakit swasta. Balita tersebut didiagnosa mengalami gizi buruk dan harus mendapatkan perawatan. "Kemarin sempat kami bawa ke rumah sakit swasta dan dirawat tiga hari. Kata dokter kena gizi buruk," ujar Kholidin, Sabtu (6/1) lalu. GENDONG : Balita dengan gizi buruk sering menangis dan minta digendong orang tuanya.HARYADI/RADARMAS Setelah dibawa pulang, anak tersebut belum ada tanda-tanda perbaikan. Bahkan sering mengeluh sulit buang air besar (BAB) dan nafsu makan tidak membaik. Selain itu, suhu tubuh Zoelfa juga kerap naik hingga kurang tidur. Namun 2 hari terakhir, nafsu makannya mulai membaik. "Dokter menyarankan agar makan yang lembek dulu dan banyak minum air," ujarnya, Dia menjelaskan, kondisi anaknya mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan sejak umur satu tahun. Saat ini, Zoelfa mulai terkena flek dan dibawa ke Puskesmas terdekat. Namun pasca perawatan, kondisi anak nomor tiga itu terus menurun dan bobotnya juga berkurang drastis, beda dengna anak seumurannya. "Saat umur satu tahun kena flek," jelasnya. Dia mengakui, selama ini anaknya minim perawatan medis. Salah satunya pemeriksaan di Posyandu terdekat. Demikian juga dengan pemeriksaan di Puskesmas ataupun rumah sakit karena keterbatasan biaya. Dia sendiri mengaku heran karena tiap kali jadwal posyandu digelar, anaknya kerap panas hingga khawatir untuk dibawa keluar rumah. "Mungkin ini kesalahan saya. Tiap kali ada jadwal posyandu, anak selalu panas," kata dia. Dia menambahkan, selama kehamilan hingga proses persalinan, janin tidak ada kelainan. Hanya saja Zolfa lahir setelah 10 bulan berada di kandungan. Namun diluar itu, balita ini tidak ada keluhan. Termasuk bobot dan panjang waktu baru dilahirkan di Puskesmas Majenang 1. "Selama hamil sampai lahir tidak ada masalah. Lahir normal dengan berat tiga koma enam dan panjang lima koma satu," kata Susi. Saat Radarmas bertandang kesana, Zoelfa hanya bisa tergeletak tak berdaya diatas tempat tidur. Sesekali dia menangis minta minum atau digendong oleh orang tua. Kholidin berharap agar anaknya bisa dirawat jalan karena keterbatasan dana mengingat dirinya hanya buruh bangunan. (har/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: