Sekali Melaut, Bawa Pulang Rp 17 Juta

Sekali Melaut, Bawa Pulang Rp 17 Juta

Nelayan Jetis Nikmati Panen Raya CILACAP-Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jetis sebagai salah satu TPI yang mempunyai ratusan nelayan, mampu melampaui target perolehan perikanan tangkap di Kabupaten Cilacap. Jika targetnya tahun 2017 sebanyak Rp 10 Miliar, hingga menjelang tutup tahun sudah mampu mencapai Rp 17 Miliar. Ketua TPI Jetis, Marmun Maryogi Selasa (5/12) menjelaskan, perolehan hasil perikanana tangkap di TPI Jetis rata-rata Rp 1,5 miliar dan hanya bulan Oktober yang pencapaiannya melampaui angka Rp 2 miliar. LELANG : Sejumlah nelayan pulang melaut dan melelang hasil tangkapan ikan layur. Ikan jenis ini menjadi berkah bagi nelayan Jetis. Sebab harga ikan layur saat ini sedang tinggi.DARYANTO/RADARMAS “Sampai akhir November kemarin sudah diatas Rp 17 miliar. Perhitungan bulan November dan Desember nanti diharapkan mampu menembus angka Rp 20 miliar,”kata dia. Menurut dia, saat ini memang sedang musim panen ikan, sehingga nelayan yang melaut rata-rata di atas 100 perahu dari 230 perahu yang ada di TPI Jetis. Dengan 700 nelayan maka Jetis menjadi salah satu TPI yang nelayannya cukup banyak. “Memang karena bergantian sehingga nelayan yang berangkat dalam sehari bisa mencapai 350 nelayan, sebab satu perahu ada 3 atau 4 nelayan,”kata dia. Dia menjelaskan, perolehan hasil tangkap tahun 2016 yang hanya Rp 6 miliar, karena dulu nelayan mengalami paceklik. Namun sekarang sudah kembali normal, bahkan bisa dikatakan nelayan sedang mengalami panen besar. “Ini mungkin untuk mengobati rasa kurang percaya diri pada tahun 2016 yang hanya sepertinya tahun ini,”ungkapnya. Salah seorang nelayan, Kasrun (56) mengakui, setelah Juni memang peningkatan hasil tangkapan nelayan terus mengalami peningatan. Bahkan ada nelayan yang mampu meraup penghasilan dalam satu kali tangkapan hingga Rp 17 juta. “Memang sekarang semangat nelayan untuk berlomba mencari ikan di laut sedang tinggi-tingginya. Bahkan diprediksi hingga akhir tahun,”kata dia. Meski ada kekhawatiran soal gelombang tinggi, namun nelayan terus mencermati informasi dari BMKG. Jika dinilai laut gelombangnya tidak membahayakan, banyak nelayan yang berangkat melaut. Seperti beberapa hari setelah siklon tropis Cempaka, sebagian besar nelayan ramai-ramai melaut. “Hasilnya memang sangat bagus, bahkan sekarang nelayan bisa mendapatkan penghsilan beberapa kali lipat dari hari biasa,”ujar dia.(yan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: