Bencana Alam Terus Mengintai, Daerah Rawan Dipasangi Rambu

Bencana Alam Terus Mengintai, Daerah Rawan Dipasangi Rambu

MAJENANG - Seluruh daerah rawan tanah longsor dan bencana alam lainnya yang ada di Kabupaten Cilacap, terus mendapatkan perhatian. Terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap memasang rambu tanda peringatan. Keberadaan tanda ini sekaligus "menghalau" warga agar tidak beraktivitas di lokasi tersebut. "Kami sekarang ada pemasangan rambu di daerah rawan bencana," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara. Dia mengatakan, rambu itu berasal dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan tersebut datang bersama sejumlah logistik yang bisa dimanfaatkan untuk membantu para pengungsi akibat munculnya bencana alam. PASANG RAMBU : Petugas BPBD Kabupaten Cilacap memasang rambu tanda bahaya di daerah rawan bencana.istimewa Jumlah rambu yang diterima ada 230 unit dan bentuknya mirip dengan rambu lalu-lintas. "Bantuan dari pusat. Saya tidak ingat persis jumlahnya berapa, tapi sekitar dua ratus tiga puluh," ujarnya. Dia menjelaskan, untuk pemasangan rambu, petugas BPBD dibantu warga desa dan aparat terkait. Selain itu juga ada sejumlah relawan yang terlibat dalam proses pemasangan. Diharapkan pemasangan ini bisa segera selesai dan sebagai persiapan memasuki puncak musim penghujan yang biasanya terjadi pada Desember ataupun Januari. Di samping pemasangan, petugas juga menghimbau agar warga tidak beraktivitas di daerah bencana dengan memperhatikan rambu. Terlebih saat hujan dengan intesitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. Hujan ini kerap menimbulkan bencana tanah longsor ataupun pergerakan tanah. "Kita minta warga tidak beraktifitas di lokasi rawan bencana terutama saat hujan deras," jelasnya. Dia juga memastikan seluruh personil BPBD Kabupaten Cilacap dalam keadaan siaga. Tiap kali ada kejadian dipastikan mereka akan segera turun untuk melalukan langkah awal seperti pendataan kejadian hingga langkah evakuasi jika ada korban dan penyaluran bantuan. Kegiatan ini selalu dikoordinasikan dengan pihak terkait. Disamping itu juga ada bantuan tenaga dari personil TNI dan Polri. "Petugas siaga dua puluh empat jam tujuh hari atau siaga tanpa jeda. Tiap turun ke lokasi selalu ada aparat lain seperti TNI dan Polri," tandasnya. Sementara itu, petugas UPT BPBD Majenang kemarin memasang rambu tanda bahaya di Desa Majingklak. Desa tersebut masuk dalam peta rawan longsor dan pergerakan tanah. Petugas membagi pemasangan di Dusun Dukuh Tengah, Seuket Hilir dan sekitarnya. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: