Drainase Kota Dinormalisasi

Drainase Kota Dinormalisasi

Cegah Terulangnya Banjir CILACAP-Banjir yang dua kali melanda kota Cilacap membuat warga trauma. Sebab luapan air yang menggenangi sejumlah wilayah menjadi masalah bagi Kota Cilacap. Karena itu, sejumlah drainase yang dinilai menjadi penyebab tidak lancarnya air mengalir langsung di normalisasi. Sejumlah pekerja harus berjibaku masuk ke gorong-gorong yang sempit untuk mengambil lumpur dan pasir yang ternyata mencapai ribuan kubik. Bahkan volume gorong-gorong tinggal berfungsi sekira 20 persen karena tertutup lumpur dan pasir. NORMALISASI : Sejumlah pekerja sedang membersihkan gorong-gorong dalam proyek normalisasi saluran drainase di Jalan Tentara Pelajar. DARYANTO/RADARMAS Jalan Tentara Pelajar depan Lapangan Krida Nusantara Cilacap Utara, menjadi salah satu titik banjir paling dalam di Kota Cilacap. Lumpur, sampah dan pasir bercampur menghambat saluran air pembuangan. Hal tersebut menyebabkan jalan masuk ke Kantor Kecamatan mencapai kedalaman 70 sentimeter. Camat Cilacap Utara, Drs Prawoto Sunu Pratignyo MSi, Jumat (3/11) mengakui, saat ini seluruh gorong-gorong kota yang diperkirakan mengalami penyempitan akibat lumpur, sampah dan pasir sedang dinormalisasi. “Yang pertama memang drainase kota yang menjadi saluran pembuangan ke jalur sungai di Gumilir kota,”kata dia. Dari analisa bersama setelah dilakukan pemantauan langsung oleh bupati dan sejumlah OPD, drainase yang buruk menjadi salah satu penyebab banjir Kota Cilacap selain curah hujan yang tinggi. Karena itu, normalisasi drainase kota menjadi alternative utama penanggulangan banjir kota Cilacap. “Selain itu juga sedang dianalisa untuk pembuatan saluran pembuatan utama tambahan dari dua saluran yang selama ini dianggap tidak mampu menampung air yang ada di kota Cilacap,”bebernya. Sejumlah petugas yang ditemui di lapangan mengatakan, volume lumpur memang sangat tinggi, sehingga saluran memang nyaris tidak mampu menampung air yang volumenya sangat besar. Lumpur bercampur pasir harus diangiat dari gorong-gorong yang bagi kota sebenarnya masih terlalu kecil. “Mungkin ke depan gorong-gorong kota harus lebih besar. Sehingga saat melakukan pembersihan juga lebih mudah dan tidak cepat penuh oleh lumpur dan pasir yang masuk ke saluran,”kata Suharno (42) salah seorang pekerja.(din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: