Hutan Payau Tik Dapat Alokasi Anggaran

Hutan Payau Tik Dapat Alokasi Anggaran

CILACAP - Setelah vakum beberapa tahun terakhir, Hutan Payau yang berada di Desa Tritih Kulon, tahun ini kembali menggeliat. Sayangnya, tahun ini pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk objek wisata tersebut. Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap, Agus Edy Sumaryo ketika ditemui Radarmas mengatakan, tahun 2016 lalu akses jalan masuk dengan panjang kurang lebih 200 meter dengan lebar 1,5 meter sudah dibeton untuk menambah kenyamanan pengunjung. MENGGELIAT : Di saat wisaya Hutan Payau mulai kembali menggeliat, Pemkab Cilacap tidak mengalokasikan anggaran untuk objek wisata ini.YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS "Pertama sekali jalannya masih tanah lalu kita pasang paving. Karena pavingnya pada jebol kita ganti beton agar lebih kuat dan tahan lama," ujarnya. Dia menjelaskan, saat ini objek wisata Hutan Payau mulai ditangani oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pendapatan dari karcis masuk dan wahana-wahana di dalamnya, 70 persen untuk BUMN pemilik Hutan Payau dan 30 persen untuk pemerintah daerah. "Tarif karcis masuk hanya Rp 3000. Untuk wahana jaring mesra dan outbond Rp 2000 serta wahana dermaga selfi dan gentar sewu Rp 4000. Kita kepenginnya tentu ada penambahan wahana. Tetapi karena faktor keterbatasan anggaran hal tersebut belum bisa terealisasi," jelas dia. Selain tidak ada alokasi anggaran untuk objek wisata hutan payau, tahun ini juga sementara tidak ada anggaran perawatan. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut Agus, objek wisata Hutan Payau ramai pada medio 1990an. Bisa saja karena bermunculan banyak destinasi objek wisata baru ditambah wahana di objek wisata Hutan Payau yang lambat bertambah, sehingga pesona objek wisata Hutan Payau tidak seramai era 1990an. "Tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal. Pengunjung objek wisata Hutan Payau juga pernah ada dari mancanegara. Tercatat 5 turis dari Jepang dan 5 turis Australia sudah datang ke objek wisata ini," imbuhnyanya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: