Wisata Alam Cilacap Kian Diburu

Wisata Alam Cilacap Kian Diburu

CILACAP - Dunia pariwisata di Kabupaten Cilacap, mulai menampakan tanda-tanda menggeliat. Dalam 10 tahun terakhir ini, setidaknya muncul tiga lokasi wisata baru di wilayah barat kabupaten yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat itu. Seluruh lokasi ini mengandalkan alam sebagai daya tarik utama. Lokasi wisata andalah pertama adalah Curug Cimendaway di Desa Datar Kecamatan Dayeuhluhur. Curug ini dikembangkan dan dikelola oleh warga setempat dengan tambahan sejumlah wahana yang diharapkan mampu menarik pengunjung. DIBURU : Kermit Forrest menjadi salah satu wisata bernuansa alam dikian diburu pengunjung disamping dua obyek wisata alam lain di wilayah barat Cilacap. (HARYADI/RADARMAS) Lokasi kedua ada di Desa Bojongsari Kecamatan Kedungreja. Tempat ini menawarkan rawa sebagai tempat bermain dan menikmati ikan sebagai menut utama. Terbaru adalah Kermit Forrest di Desa Karanggedang Kecamatan Sidareja. Lokasi ini menawarkan wahana bermain, foto dengan daya tarik utama adalah pemadangan di bawahnya. Dari bukit ini, pengunjung bisa melihat pusat kota Sidareja dan sangat cocok untuk ber-swafoto. "Tempatnya banyak pilihan untuk selfie. Favorit saya di bawah payung dan yang menghadap Sidareja," ujar Atin, salah satu pengunjung dari Karangpucung saat berkunjung ke Kermit Forrest. Komentyar senada diutarakan oleh Budi Wiyoko. Dia mengaku sangat menyukai pemandangan alam yang ditawarkan ketiga lokasi tersebut. Dia kebetulan sudah melihat seluruh lokasi tersebut dalam kesempatan berbeda. Apalagi beberapa tempat itu memberikan wahana petualangan yang memacu adrenalin. "Tiap tempat ada nilai plus tersendiri. Di Bojongrongga ada flying fox. Kalau Kermit dan Cimendaway, nuansa alamnya sangat kental," kata dia. Hanya saja, sejumlah kendala masih kerap menghambat perkembangan tempat wisata yang mengandalkan keindahan alam. Kendala tersebut berupa akses jalan yang masih rusak. Dan kalaupun sudah ada, masih belum bisa dilewati kendaraan roda 4 yang akan menyulitkan rombongan pengunjung dari luar daerah. "Jalur ke Cimendaway masih belum bisa dilewati mobil. Kalau Kermit, jalannya masih rusak," kata Budi. Pengelola Kermit Forrest juga mengakui masalah akses jalan tersebut. Jalan rusak ini memang tidak terlalu panjang, tidak sampai 5 kilometer. Namun hal ini akan menjadi kendala tersendiri bagi pengunjung luar daerah dan akan menghambat perkembangan lokasi tersebut. "Satu-satu kendala adalah jalan yang masih rusak," ujar GM Master Bee, Adhy Ardiwuguna. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: