Investasi Hotel di Cilacap Makin Menggeliat
CILACAP - Perkembangan pesat sebuah kota lazim diiringi dengan masuknya investasi di berbagai bidang usaha, termasuk di Kota Cilacap. Khusus pada bidang perhotelan, dengan semakin banyaknya berdiri hotel-hotel berbintang baru justru menunjukkan iklim investasi hotel semakin menggeliat. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cilacap, Drs Budi Santosa MSi , Jumat (11/8) mengatakan, sejumlah hotel berbintang memang sudah melakukan ekspansi ke Cilacap. MEGAH : Salah satu hotel berbintang baru berdiri megah di salah satu jalan protokol Kota Cilacap. (YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS) Hotel-hotel berbintang seperti Fave Hotel, Whiz Hotel, Artrium Inn Hotel, Dafam Hotel, Mutiara Hotel dan @Home Premierre Hotel merupakan hotel berbintang yang sudah ada di Cilacap. "Perizinan hotel-hotel tersebut saya pastikan sudah clear. Untuk Fave, Whiz dan Atrium bahkan belum lama operasional," jelasnya. Budi mengungkapkan, selain hotel berbintang yang telah mengantongi izin dan beroperasi, sebagian hotel berbintang di Cilacap juga ada yang sudah mengantongi izin tetapi pengerjaan fisik bangunannya belum selesai atau bahkan belum dimulai sama sekali. "Ada juga hotel di Jalan Ahmad Yani, izin sudah beres tapi bangunannya belum ada sama sekali. Untuk Aston Cilacap dan Patra Jasa malah saya baru dengar sekarang," kata dia. Dia menghimbau para investor yang akan menanamkan modalnya di Cilacap agar ketika akan memililih usaha pada bidang perhotelan mereka dapat mempertimbangkannya kembali matang-matang. Masih banyak bidang-bidang usaha lainnya seperti perkebunan, peternakan, perikanan sampai pariwisata yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan. Yang tidak kalah penting, investor harus tetap taat terhadap mekanisme dan prosedur yang harus dilalui serta dipenuhi. "Taat azas. Tujuannya tentu pertumbuhan hotel semakin terkendali dan jumlah hotel tidak terus bertambah banyak tanpa diiringi dengan peningkatan okupansi. Dengan begitu dengan sendirinya akan tercipta persaingan bisnis yang sehat dalam hal pelayanan khususnya pada persaingan harga," imbuh Budi. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: